Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyatakan bergabungnya Indonesia dalam pakta perdagangan Trans Pasifik (Trans Pacific Partnership) bukanlah prioritas utama yang harus dikerjakan pemerintah saat ini. Thomas memperkirakan Indonesia akan siap bergabung TPP paling cepat tiga tahun mendatang atau pada 2018.
Saat ini, Thomas menyebut pemerintah tengah fokus menyelesaikan kesepakatan perjanjian perdagangan bebas (
Free Trade Agreement/FTA) dengan Uni Eropa.
FTA dengan Uni Eropa akan dijadikan sebagai parameter sebelum bergabung dengan TPP. Menurutnya apabila kesepakatan FTA dengan Uni Eropa sudah selesai dan dapat dipenuhi maka ia meyakini bergabungnya Indonesia dalam TPP akan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari
timing menjadi prioritas utama buat kami saat ini Trade Agreement dengan Uni Eropa. Itu dulu. Karena itu sudah dimulai dari era Mantan Presiden SBY, kemudian berhenti karena Pemilu. Jadi sekarang perlu kami aktifkan kembali," ujar Thomas di Jakarta, Selasa (24/11).
Thomas menyebut Indonesia sudah memenuhi 70 persen syarat untuk bergabung dalam FTA Uni Eropa, setara dengan terpenuhinya 60 persen syarat yang sama untuk bergabung dengan TPP.
"Jadi, masuk akal kalau kami penuhi itu (FTA Uni Eropa) dulu. Supaya jarak dari Eropa ke TPP lebih kecil," katanya.
Indonesia memang tengah berupaya membuka kesepakatan jalur perdagangan bebas dengan Uni Eropa guna melindungi komoditi ekspor ke wilayah tersebut. Kelapa sawit dan karet pun digadang-gadang menjadi komoditas andalan Indonesia untuk masuk ke benua biru.
(gen)