Masuk OPEC, Indonesia Incar Pembelian Minyak Langsung

Diemas Kreshna Duta | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2015 15:18 WIB
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan peluang direct deal pembelian minyak dan produk lainnya bisa menghemat anggaran.
Menteri ESDM Sudirman Said, dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kembali aktifnya Indonesia dalam komunikasi organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia atau OPEC akan membawa memberi sejumlah dampak positif.

Dalam sidang OPEC ke-168 yang berlangsung di Vienna Austria kemarin, sejumlah negara anggota OPEC secara resmi menerima kembali aktifnya Indonesia.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan kembali aktifnya Indonesia akan memperbesar peluang adanya pembelian minyak mentah maupun produk minyak secara langsung dari negara-negara anggota seperti Iran, Nigeria, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi Indonesia, kembali aktif di OPEC akan memberikan banyak keuntungan, peluang direct deal pembelian crude dan produk lainnya bisa menghemat cukup signifikan dan yang juga penting kita kembali berkumpul di panggung internasional, ini penting untuk mengundang investor masuk ke Indonesia" cetus Sudirman dalam keterangan resminya, Jumat (4/12)

Staf Khusus Menteri ESDM, Widhyawan Prawiraatmadja Selain berperan dan turut memiliki andil dalam menentukan keputasan serta kebijakan strategis, menurutnya keterlibatan Indonesia di dalam OPEC juga diyakini dapat menjamin kebutuhan sumber energi khususnya minyak dari negara-negara anggota.

Ia menyatakan, hal tersebut mengingat selaku produsen sekaligus pengimpor minyak bumi Indonesia memilik peran yang unik dalam proses pengambilan keputusan di OPEC.

"Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan kebutuhan energi yang cukup tinggi. Begabungnya kita kembali ke OPEC merupakan bagian dari upaya kita menjamin kecukupan energi nasional." ujar Widhyawan.

Seiring dengan adanya upaya untuk menjamin ketahanan energi nasional, Widyawan berharap reaktivasi Indonesia di dalam diskusi OPEC juga harus diimbangi oleh kebijakan pemerintah dan masyarakat dalam hal mengoptimalkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

Widhyawan meyakini, apabila dua langkah strategis tersebut dilakukan dengan efektif maka Indonesia diprediksi akan memiliki ketahanan energi yang kuat.

"Kecukupan energi ini juga bagian dari membangun ketahanan energi, yang harus diikuti dengan pengembangan energi baru terbarukan secara sungguh-sungguh. Jadi komitmen kita untuk mencapai 25 persen penggunaan energi terbarukan dari seluruh kebutuhan energi harus dicapai di tahun 2025," ujar Gubernur Indonesia untuk OPEC periode 2015-2017 ini.

(gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER