2017, Menteri Rini Minta Pertamina Ekspansi SPBU ke Myanmar

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2015 17:08 WIB
PT Pertamina (Persero) tengah mengikuti tender untuk membuat kerjasama pembangunan 1.300 SPBU dengan BUMN Myanmar.
PT Pertamina (Persero) tengah mengikuti tender untuk membuat kerjasama pembangunan 1.300 SPBU dengan BUMN Myanmar. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendorong perusahaan pelat merah untuk melakukan ekpansi ke regional Asean dengan salah satu negara prospektif yang menjadi bidikan adalah Myanmar.

Rini mengungkapkan beberapa perusahaan pelat merah berpotensi melebarkan sayapnya ke Myanmar. Ia mengatakan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah mengantongi izin membuka cabang di Myanmar. Untuk itu, ia berharap BUMN di bidang semen serta yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi (migas) bisa mengikuti jejak BNI.

“Kami sedang melihat beberapa potensi di Myanmar,” kata Rini usai menghadiri peresmian proyek dan peluncuran produk PT Pertamina (Persero), Jakarta, Jumat (11/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Rini secara khusus meminta manajemen Pertamina untuk bisa mengoperasikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Myanmar sebelum 2018. Apalagi Pertamina baru meluncurkan SPBU Pasti Prima yaitu konsep pelayanan SPBU teranyar pengganti konsep SPBU Pasti Pas.

“Sebelum 2018 ya Pak Bambang (Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang) saya bisa melihat SPBU Pasti Prima ada di Myanmar,” kata Rini.

Pelayanan SPBU Pasti Prima tidak hanya sebatas melayani jual-beli bahan bakar minyak (BBM) tetapi juga pelayanan non-fuel retail, pelayanan energi terpadu dan layanan digital untuk kenyamanan konsumen.

Ditemui terpisah, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menyatakan Pertamina tengah merancang konsep pembangunan 1.300 SPBU di Myanmar. Saat ini, perusahaan sedang mengikuti lelang kerjasama dengan salah satu BUMN negara bekas junta militer tersebut.

Apabila bisa memenangkan lelang yang tengah digelar, Pertamina akan membentuk joint venture dengan perusahaan pelat merah Myanmar untuk mengoperasikan SPBU tersebut.

“Kami sudah memasukkan penawaran kalau nanti menang, kita langsung punya banyak (SPBU). Kalau kalah berarti kita mulai dari awal,” kata pria yang akrab disapa Abe ini.

Myanmar, lanjut Abe, hanyalah salah negara di Indochina yang menjadi sasaran ekspansi Pertamina. Selain Myanmar, Pertamina juga membidik Thailand, Kamboja, dan Laos baik untuk ekpansi layanan SPBU maupun pasar baru produk pelumas. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER