Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah berkomitmen akan terus mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini ditandai dengan turunnya suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tahun depan dipatok pada level 9 persen, turun 3 persen dari tahun ini di level 12 persen.
"Kalau untuk KUR mulai 1 Januari sudah akan dimulai ritel, mikro, dengan tingkat bunga 9 persen," ujar Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, (28/12).
Seperti diketahui, tahun ini pemerintah sedianya telah menurunkan suku bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen, dengan total anggaran yang disalurkan mencapai Rp 30 triliun.
Berangkat dari hal itu, Bambang bilang pemerintah juga berencana menambah kategori bank yang diperbolehkan untuk menyalurkan KUR. Ini dimaksudkan agar penyaluran KUR bisa dirasakan oleh masyarakat kelas menengah bawah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian kedepannya bank-bank penyalur KUR tidak hanya terbatas pada lembaga keuangan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni BNI, Mandiri dan BRI.
"Tadi juga diputuskan kita akan menambah bank penyalur. Jadi akan mungkin akan melibatkan bank swasta," ujar Bambang.
Ia menambahkan, pemerintah juga akan memperluas sektor penerima KUR sehingga mencakup sektor buruh migran, industri kreatif, pariwisata, serta para pendatang baru ekonomi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Micro and Banking Business Bank Mandiri Tardi mengatakan kesiapan Mandiri sebagai bank penyalur KUR tahun depan. Tardi mengatakan tahun ini Mandiri telah sukses menyalurkan 100 persen dana KUR dari jatah yang dianggarkan yakni Rp 3,2 triliun.
"Tahun depan kira-kira mampu menyalurkan KUR hingga Rp 11-13 trliliun," tambah Tardi
(dim/dim)