Jakarta, CNN Indonesia -- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyatakan masih berminat untuk meminang 40 persen saham perusahaan konstruksi besutan Grup Rajawali, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Untuk diketahui, rencana akuisisi saham tersebut telah bergulir sejak tahun lalu dan belum mencapai kata sepakat hingga saat ini. Rencananya, SSIA akan mendorong Lintas Marga Sedaya (LMS), perusahaan hasil patungan, untuk mengambil alih 40 persen saham META.
Rencana tersebut semakin panas setelah Grup Astra juga sempat menyatakan tertarik untuk membeli saham META. PT Astratel Nusantara, perusahaan infrastruktur baru besutan Grup Astra dijagokan mencaplok saham META.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investor Relation SSIA, Erlin Budiman mengatakan saat ini manajemen belum bisa memberikan banyak informasi terkait rencana akusisi tersebut. Pasalnya, perseroan harus menaati peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pelaporan rencana akuisisi
“Kami masih dalam proses tahap akuisisi. Saat ini kita belum bisa memberikan banyak informasi, karena sesuai peraturan OJK ada tahapan yang harus dibeberkan,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (5/1).
Lebih lanjut, Erlin mengaku manajemen masih tertarik untuk meneruskan rencana akuisisi tersebut karena dinilai bakal positif bagi perusahaan. Namun, ia enggan menjelaskan detail tahapan yang tengah dilalui.
“Kami masih tertarik dengan akuisisi tersebut, tapi kita tidak bisa ungkapkan lebih banyak,” ucapnya.
Dari sisi kinerja terakhir, dalam sembilan bulan pertama 2015 SSIA mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 107,28 persen menjadi Rp476,35 miliar dari Rp229,21 miliar pada periode yang sama tahun 2014.
Pencapaian laba bersih pada sembilan bulan pertama 2015 tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan pokok perseroan menjadi Rp3,86 triliun atau tumbuh 18,77 persen dari Rp3,25 triliun di periode yang sama 2014.
Sementara, beban pokok perseroan pada meningkat dari Rp2,49 triliun menjadi Rp2,84 triliun. Beban usaha perseroan meningkat dari Rp368,57 miliar menjadi Rp440,33 miliar. Adapun beban keuangan perseroan meningkat dari Rp93,76 miliar menjadi Rp102,71 miliar.
Dari sisi aset, hingga akhir September 2015, SSIA mencatatkan nilai Rp6,77 triliun, meningkat 13,02 persen dari aset akhir tahun 2014 senilai Rp5,99 triliun. Sementara liabilitas perseroan meningkat dari Rp2,98 triliun menjadi Rp3,26 triliun.