Megawati: Indonesia Jangan Takut dan Tetap Waspada Hadapi MEA

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Minggu, 10 Jan 2016 16:48 WIB
Megawati membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) hingga evaluasi pelaksanaan Nawa Cita dalam Rakernas PDIP.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati menyampakan pidato politiknya pada Rakernas 1 PDI Perjuangan di Hall D JIexpo Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) hingga evaluasi pelaksanaan Nawa Cita dalam pemerintahan Joko Widodo.

Megawati mengatakan MEA merupakan tantangan yang harus dihadapi. Apalagi MEA tidak hanya melibatkan negara-negara ASEAN. Ada enam negara lain yang ikut bergabung dalam MEA, yakni Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan, India dan Cina.

"Mampukah kita bersaing dengan Negara-negara tersebut? Ini jelas merupakan tantangan tersendiri bagi kita sebagai bangsa," kata Megawati dalam pidatonya di rapat kerja nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia disebutnya tidak boleh takut dan perlu tetap waspada dalam menghadapi MEA. Proses itu juga beriringan dengan persiapan sumber daya manusia khususnya menjawab tantangan liberalisasi terkait dengan arus bebas tenaga kerja terampil.

"Tidak ada kata terlambat. Kejarlah semua ketertinggalan. Lebih baik terus mempersiapkan diri daripada diam, berkeluh kesah, dan sekedar pasrah tanpa upaya," kata Megawati.

Selain itu, mengenai pelaksanaan Nawa Cita, Megawati menjelaskan, berdasarkan hasil kajian sementara yang dilakukan oleh Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDI Perjuangan, terlihat ada perbedaan yang cukup signifikan pada tataran implementasi program.

"Apa yang ada di Nawa Cita sering berbeda dengan program yang ada di Kementrian dan Lembaga. Bahkan roadmap pembangunan dan politik anggaran yang disusun, terindikasi banyak yang tidak selaras dengan Nawacita, yang sesungguhnya juga merupakan penjabaran Trisakti," ujar Megawati.

Pembangunan Nasional Semesta Berencana

Megawati melihat, 2016 merupakan tahun untuk menemukan kembali konsepsi dan strategi mewujudkan Trisakti sebagai tujuan, sekaligus arah perjuangan PDI Perjuangan.

"Sesungguhnya telah disusun sedemikian rupa oleh para pendiri bangsa, melalui 'Pola Pembangunan Nasional Semesta dan Berencana'," kata Megawati.

Megawati menuturkan pola itu untuk mewujudkan Indonesia Raya, yang masyarakatnya adil dan makmur berdasarkan Pancasila, berdasarkan semangat dan jiwa UUD 1945.

Namun, saat ini konsep dan strategi pembangunan yang dijalankan di tiap daerah berangkat dari visi misi yang berbeda. Bahkan, sering terjadi adanya perbedaan kebijakan dengan tingkat pusat.

Permasalahan itu ditambah dengan pergantian pemimpin lima tahunan melalui pemilu. Sehingga, ketika pemimpin berganti, maka visi-misi pemerintahan juga turut berganti.

"Oleh karena itu, sudah saatnya visi misi personal dan kedaerahan tersebut, kita ubah dengan suatu konsep pembangunan nasional jangka panjang," ucap Megawati.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER