Kelebihan Pasokan Bayangi Industri Semen Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jan 2016 10:31 WIB
Kondisi kelebihan pasokan dinilai dapat memicu pelemahan harga jual rata-rata karena perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar.
Seorang pekerja berada di tumpukan Semen Gresik di salah satu toko bangunan di Surabaya, Rabu (21/1). (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati pelaku usaha menilai industri semen mampu tumbuh positif, pengamat menilai tetap akan ada tekanan pada tahun ini terkait potensi kelebihan pasokan yang dapat menekan harga.

Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S. Bambang mengatakan penjualan semen pada Desember 2015 agak melemah, hanya naik 1,5 persen secara tahunan menjadi 5,5 juta metrik ton.

“Penjualan semen grosir (bulk) naik 17,6 persen secara tahunan dan penjualan semen kantong (bagged cement sales) turun 3,2 persen secara tahunan. Jika kami mengecualikan pelaku industri baru, penjualan semen turun 3,1 persen secara tahunan menjadi 5,2 persen secara tahunan,” ujarnya dalam riset, dikutip Rabu (13/1)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, di daerah Kalimantan dan Jawa, penjualan semen turun 21 persen secara tahunan dan 2 persen secara tahunan. Daerah lain masih membukukan pertumbuhan pada Desember. Persediaan semen Desember naik dari 1,4 juta metrik ton menjadi 1,6 juta metrik ton, yang menunjukkan tanda-tanda momentum perlambatan.

“Kami masih memilih tetap underweight untuk sektor semen, meskipun ekonom kami memiliki prospek ekonomi yang lebih cerah tahun ini. Kekhawatiran kami adalah fokus pada peningkatan kapasitas pelaku industri baru tahun ini,” jelasnya.

Analis Daewoo Securities Indonesia, Mimi Halimin mengatakan 2015 jelas bukan tahun yang menyenangkan untuk industri semen.

Menurutnya, intervensi harga semen oleh Pemerintah pada bulan Januari 2015, kondisi ekonomi yang lamban terutama di pasar properti, pengeluaran pemerintah yang lemah, dan kelebihan pasokan membebani konsumsi semen pada tahun lalu,” jelasnya.

“Pada tahun 2016, kami tetap bearish pada sektor semen, karena kami masih khawatir tentang situasi kelebihan pasokan, yang dapat memicu pelemahan harga jual rata-rata karena perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar,” jelasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER