Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatannya dalam perdagangan hari ini setelah menguatnya bursa saham Eropa dan Amerika di tengah pelemahan harga minyak yang ditambah spekulasi penurunan BI rate.
Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Rabu (13/1) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.487-4.490 dan resisten 4.557-4.569. Menurutnya laju IHSG di atas area target support 4.409-4.429 dan mampu melampaui area target resisten 4.476-4.490.
“Dengan harga minyak yang masuk ke area US$ 30 per barel, masih adanya gap di 4.409-4.429, tren volume yang masih sedikit namun diimbangi dengan aksi beli, serta bursa saham Eropa dan AS yang mulai bergerak di teritori positif, kami memperkirakan IHSG cenderung memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya,” ujarnya dalam riset, dikutip Rabu (13/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai rebound-nya beberapa indeks bursa saham AS membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi beli secara signifikan dimana IHSG mampu ditutup 1,05 persen. Indeks kembali berhasil memasuki zona 4.500-an sehingga membuka peluang bagi para investor untuk optimis di tengah sentimen yang ada.
“Penguatan yang terjadi di bursa saham AS memberikan katalis positif bagi IHSG. Mulai adanya penilaian jika indeks DJIA mampu kembali memasuki area 17.000, tidak menutup kemungkinan IHSG akan mencoba memasuki area 4.600an sambil menunggu peluang penurunan BI Rate yang tengah ditunggu pelaku pasar,” jelasnya.
Reza menambahkan, peluang penurunan tingkat suku bunga ini mempunyai ruang yang cukup lebar bagi para pelaku pasar meskipun concern para Dewan Gubernur BI terletak pada Rupiah yang belum stabil serta pelemahan Yuan yang mulai dibatasi bank sentral China.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia ditutup beragam dengan kembali melemahnya harga minyak. Indeks Shanghai mengakhiri pelemahan dengan rebound akibat mata uang Yuan naik 0,7 persen setelah pemerintah China terlihat menahan Yuan dengan membeli mata uang di Hongkong.
Sementara bursa Eropa kembali dibuka menguat. Ia menilai emiten produsen mobil mendorong saham Eropa menuju kenaikan terbesar tahun ini. Investor menilai faktor fundamental di Eropa dapat menunjukan kinerja positif untuk jangka panjang.
“Sentimen selanjutnya yang menjadi fokus di antaranya neraca perdagangan dan komposisi tingkat ekspor import di China, indeks produk industri di Eropa, dan dari dalam negeri tingkat suku bunga Indonesia,” katanya.
Secara teknikal, Lanjar menilai IHSG terkonsolidasi positif mencoba
whipsaw pada MA50. Indikator
stochastic golden-cross pada area
oversold, namun dengan momentum yang cenderung flat pada
middle oscillator.
“Sehingga peluang bergerak mixed masih cukup besar dengan range pergerakan 4.470-4.560. Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya ACES, BBCA, EXCL, RALS, ROTI, MAIN,” jelasnya.
(gir)