Tiga Investor Tertarik Boyong Merpati Airlines

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2016 17:17 WIB
Kementerian BUMN menyatakan investor yang ingin mencaplok sebagian saham Merpati Airlines, secara otomatis diwajibkan mengambil alih seluruh utang.
Ratusan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines kembali menggelar aksi demo menuntut pembayaran hak-hak mereka segera dicairkan pemerintah di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Senayan, Jakarta, Selasa (16/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penerbangan milik negara, PT Merpati Nusantara Airlines saat ini tengah berhenti operasionalnya akibat kesulitan keuangan. Pemerintah pun berencana menjual sebagian saham perseroan yang dimiliki oleh pemerintah kepada investor swasta melalui skema strategic sale tahun ini.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengungkapkan saat ini sudah ada tiga investor swasta yang menyatakan minatnya terhadap perusahaan yang terlah beroperasi sejak tahun 1962 itu.

"Ada dua dari domestik dan satu dari asing," ungkap Aloysius di Jakarta, Kamis (28/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila nantinya investor ingin mengambil sebagian saham Merpati Airlines, investor juga secara otomatis diwajibkan mengambil alih seluruh utang-utang yang selama ini diemban maskapai berlambang burung merpati itu.

Saat dinyatakan bangkrut tahun 2014 lalu, Merpati diketahui memiliki kondisi keuangan dengan ekuitas minus Rp 5,3 triliun.

"Penawaran akan diberikan kepada siapa yang sanggup membeli dengan semua utang diambil," jelasnya.

Namun penawaran saham Merpati Airlines diprediksi akan menghalami hambatan. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan menurut ketentuan asas Undang-Undang Penerbangan kepemilikan saham investor asing dibatasi hanya 49 persen saja.

Ia pun menegaskan pemerintah tidak memiliki niat untuk merevisi undang-undang hanya demi Merpati.

"Jawabannya tidak boleh, karena UU penerbangan ada asas cabotage, asing hanya boleh sampai 49 persen. Titik," tegas Jonan.

Seperti diketahui, pemerintah kembali berencana melepas kepemilikan saham di empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah sekarat tahun ini. Keempat perusahaan tersebut yakni PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Leces, PT Kertas Kraft Aceh (KKA), dan PT Iglas yang bergerak di bidang pembuatan gelas kemas dan botol.

Pelepasan saham akan dilakukan dengan skema menjual sebagian saham pemerintah kepaa investor swasta baik domestik maupun asing (privatisasi). Rencana tersebut saat ini tengah menjadi pembahasan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER