Presiden Jokowi Siap 'Buka-Bukaan' Soal Kereta Cepat

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2016 14:15 WIB
Presiden Jokowi siap memberikan penjelasan secara rinci mengenai megaproyek kereta cepat yang makin memunculkan polemik.
Presiden RI Joko Widodo meresmikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di Kebun Teh Mandalawangi, Bandung Barat. (21/01). (Laily Rachev/Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan bakal memberi penjelasan secara rinci dan terbuka mengenai proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung yang belakangan semakin menuai polemik.

Hal ini dilakukan guna menjamin transparansi eksekusi megaproyek yang ditaksir akan menelan investasi mencapai US$5,5 miliar tersebut.

"Nanti semua akan disampaikan secara detail dan rinci dari awal sampai akhir prosesnya. Rapat-rapatnya berapa kali kemudian juga mengenai biayanya, semuanya," kata Jokowi seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (29/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berangkat dari janjinya, Jokowi mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang menyiapkan materi penjelasan, yang akan diberikan secara terbuka tersebut.

"Ini baru disiapkan. Semuanya akan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi," tambah Presiden.

Pada kesempatan berbeda, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan Presiden Jokowi akan terbuka menerima masukan dari berbagai pihak terkait pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang sudah dimulai beberapa waktu lalu.

Presiden pun kata Johan akan terus-menerus melakukan evaluasi atas proyek sepanjang 142 kilometer (KM) tersebut.

"Setelah peletakan batu pertama pelaksanaan proyek kereta cepat, ada masukan-masukan, ini yang kita baca di publik, ada dari anggota DPR, ada dari kelompok masyarakat, tentu ini didengar oleh presiden," kata Johan.

Sebelumnya, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyayangkan keputusan Presiden Jokowi yang akhirnya tetap merestui pembangunan proyek kereta cepat dengan rute Jakarta-Bandung meski dikerjakan tanpa uang negara.

Faisal menuding, megaproyek yang ditargetkan rampung 2019 tersebut sarat kepentingan pribadi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang diketahui menjadi penghubung Indonesia guna menjaring investasi dari China.

"Sebut saja ada Rini Soemarno. Urus deal-nya kok bukan Pak Jonan (Menteri Perhubungan)? Ada keanehan-keanehan yang harus disingkap supaya jelas," ujar Faisal di kantor PT PLN (Persero) Pusat, Jakarta, Jumat (22/1).

Faisal mensinyalir, penunjukkan China Railway International Co Ltd sebagai kontraktor dalam proyek tak lepas dari adanya pinjaman China kepada beberapa bank pelat merah seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun lalu.

Selain itu, mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini juga menyoroti pembentukan konsorsium empat BUMN dalam PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang nantinya akan menjadi mitra China Trailway dalam pengerjaan jalur kereta sepanjang 142 kilometer.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER