Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan berupaya menurunkan suku bunga obligasi negara guna menghindari kompetisi dengan bunga deposito perbankan.
Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan mengatakan penurunan bunga obligasi tersebut akan dilakukan seiring dengan penurunan suku bunga deposito yang dilakukan oleh perbankan. Menurutnya, hal tersebut memungkinkan nilai imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) acuan dengan tenor 10 tahun bisa turun mencapai 7 persen.
"Bisa saja, namun pada waktunya tergantung BI rate dan tingkat bunga deposito," kata Bambang melalui pesan singkat, Minggu (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, jelasnya, rata-rata yield obligasi pemerintah dengan tenor 1 tahun mencapai 7,06 persen, sedangkan untuk SUN bertenor 10 tahun dan 15 tahun masing-masing 8,5 persen dan 8,7 persen.
Upaya tersebut, lanjut Bambang, diambil setelah mempertimbangkan permintaan sejumlah bankir yang menginginkan penurunan yield obligasi pemerintah menyusul kebijakan pembatasan bunga deposito atas dana pemerintah dan BUMN di bank.
Menurut Menkeu, yield obligasi pemerintah yang tinggi bakal merebut potensi dana di pasar keuangan yang selama ini disimpan dalam bentuk deposito.
Kendati demikian, Bambang berharap penurunan suku bunga deposito perbankan untuk dana pemerintah dan BUMN bisa menyeret turun suku bunga umum lainnya.
"Kalau simpanan pemerintah berbunga rendah di bank maka bisa menarik tingkat bunga umum turun dan otomatis tingkat bunga obligasi bisa turun," ujarnya.
(ags)