Ditekan Balik Bankir, Menkeu Janji Pangkas Bunga Obligasi

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 09:06 WIB
Sejumlah bankir menginginkan agar yield obligasi pemerintah turun menyusul kebijakan pembatasan bunga deposito atas dana pemerintah dan BUMN di bank.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memberikan kata sambutan saat peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI), Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2015.(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan berupaya menurunkan suku bunga obligasi negara guna menghindari kompetisi dengan bunga deposito perbankan.

Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan mengatakan penurunan bunga obligasi tersebut akan dilakukan seiring dengan penurunan suku bunga deposito yang dilakukan oleh perbankan. Menurutnya, hal tersebut memungkinkan nilai imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) acuan dengan tenor 10 tahun bisa turun mencapai 7 persen.

"Bisa saja, namun pada waktunya tergantung BI rate dan tingkat bunga deposito," kata Bambang melalui pesan singkat, Minggu (28/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ini, jelasnya, rata-rata yield obligasi pemerintah dengan tenor 1 tahun mencapai 7,06 persen, sedangkan untuk SUN bertenor 10 tahun dan 15 tahun masing-masing 8,5 persen dan 8,7 persen.

Upaya tersebut, lanjut Bambang, diambil setelah mempertimbangkan permintaan sejumlah bankir yang menginginkan penurunan yield obligasi pemerintah menyusul kebijakan pembatasan bunga deposito atas dana pemerintah dan BUMN di bank.

Menurut Menkeu, yield obligasi pemerintah yang tinggi bakal merebut potensi dana di pasar keuangan yang selama ini disimpan dalam bentuk deposito.


Kendati demikian, Bambang berharap penurunan suku bunga deposito perbankan untuk dana pemerintah dan BUMN bisa menyeret turun suku bunga umum lainnya.

"Kalau simpanan pemerintah berbunga rendah di bank maka bisa menarik tingkat bunga umum turun dan otomatis tingkat bunga obligasi bisa turun," ujarnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER