Jokowi: BUMN Jangan Hanya Jago Kandang

Diemas Kresna Duta & Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 04:22 WIB
Desakan ini dilontarkan Jokowi agar perusahaan pelat merah mampu mendorong adanya multiplier effect guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Presiden Joko Widodo. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mendesak sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera menyusun peta jalan (roadmap) terkait wacana penggabungan lini usaha yang direpresentasikan melalui konsep induk usaha (holding).

Desakan ini Presiden lontarkan agar perusahaan pelat merah mampu mendorong adanya multiplier effect dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"BUMN jangan hanya jago kandang, tapi harus berani menyerang negara lain. Sebab itu saya minta roadmap yang jelas untuk mewujudkan BUMN kita yang kuat, lincah dan berani bersaing menghadapi era persaingan yang kompetitif," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Senin (29/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul rencana pembentukkan konsep induk usaha, tutur Jokowi sedianya langkah penyusunan roadmap bisa dimulai dengan pembentukkan virtual holding sebelum bertransformasi menjadi superholding.

Jika bisa terlaksana dengan baik, mantan Gubernur DKI Jakarta ini optimistis konsep induk usaha akan mendorong tingkat kompetisi antar perseroan.

"Tapi ini memang harus segera diputuskan agar kekuatan BUMN dan kelincahan betul-betul bisa segera dilakukan terutama menghadapi MEA dengan langkah restrukturisasi kemudian fokus ke bisnisnya apa,” jelasnya.

“Kemudian, jika perlu juga dilakukan restrukturisasi organisasi atau eprubahan total budaya kerja seharian di BUMN. Dengan langkah itu, saya yakin BUMN kita punya competitiveness," imbuhnya.

Seperti diketahui, salah satu BUMN yang akan dibentuk konsep holding ialah sektor perbankan.

Kementerian BUMN sendiri menargetkan pembentukan bank induk pelat merah terbentuk pada 2018, di mana PT Danareksa dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Bahana PUI) berpotensi menjadi perusahaan holding bank BUMN.

Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN menjelaskan pembentukan holding bank milik negara ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat ekuitas bank BUMN.

"Nanti bank-bank tetap berdiri sendiri tetapi nanti di atasnya ada holding. Jadi seperti investment holding," tutur Gatot di kantornya, Jakarta, Selasa (16/2). (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER