Setoran Cukai Sampai Februari Lebih Rendah Rp14,4 Triliun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 11:20 WIB
Pada akhir tahun lalu pabrik rokok banyak membeli dan menyetok pita cukai sebelum pemerintah menaikkan tarifnya rata-rata 11,3 persen mulai 1 Januari.
Pada akhir tahun lalu pabrik rokok banyak membeli dan menyetok pita cukai sebelum pemerintah menaikkan tarifnya rata-rata 11,3 persen mulai 1 Januari. (ANTARA FOTO/Aguk Sumardojo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) mengumpulkan penerimaan Rp8,1 triliun selama Januari-Februari 2016, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp22,5 triliun.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menjelaskan anjloknya penerimaan pada Februari tahun ini akibat turunnya setoran dari pos cukai. Pada Januari dan Februari 2015 lalu, setorannya mencapai Rp17,3 triliun sedangkan sekarang hanya sebesar Rp2,3 triliun.

Heru mengatakan, penurunan penerimaan cukai rokok yang signifikan tersebut terjadi karena pengaruh dari kenaikan tarif pita cukai rokok rata-rata sebesar 11,3 persen yang mulai berlaku per 1 Januari 2016. Hal tersebut menyebabkan pengusaha membeli pita cukai dalam jumlah yang banyak pada akhir 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan tarif cukai 11,3 persen, itulah yang mendorong pabrikan untuk membeli pita cukai di akhir 2015. Sehingga dia punya stok pita di 2016," ujar Heru di Jakarta, kemarin.

Tak hanya itu, tergerusnya penerimaan cukai rokok tersebut juga dipengaruhi oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.04/2015 tentang Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau importir Barang Kena Cukai yang melaksanakan Pelunasan dengan Cara Pelekatan Pita Cukai.

Denga berlakunya PMK ini penerimaan yang seharusnya biasa masuk di awal tahun, sudah tercatat masuk ke penerimaan akhir tahun lalu. Kendati demikian ia memprediksi penerimaan di bulan-bulan berikutnya akan kembali normal, meski penerimaan dari pos bea keluar diprediksi tetap akan kecil.

"Maret akan ada peningkatan dan kembali normal, puncaknya akan terjadi pada Desember. Pada Desember pendapatan cukai akan bertambah dua bulan, tapi perkiraan bea keluar akan menurun karena masalah mineral batubara, terutama yang disumbang PT Freeport dan PT Newmont Nusa Tenggara," katanya.

Realisasi penerimaan dari bea keluar per Februari 2016 sebesar Rp383,78 miliar, turun 20 persen jika dibanding penerimaan bea keluar pada periode yang sama pada tahun lalu.

Pada Februari 2016, hanya penerimaan dari bea masuk yang mencatatkan kenaikan 17,02 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu menjadi Rp5,5 triliun. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER