Investor Eropa Gencar Bidik Proyek Energi Baru di Indonesia

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 04 Mar 2016 16:15 WIB
Sepanjang Januari lalu tak kurang dari US$370 juta akan digelontorokan calon investor dari Inggris dan Belanda di sektor energi baru Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani mendengarkan paparan oleh Presiden PT SGMW Indonesia Xu Feiyun terkait pembangunan Pabrik SAIC General Motor Wuling (SGMW), di Kawasan Industri Delta Mas Cikarang, Jawa Barat, Kamis, 7 Januari 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah menggenjot angka pemanfaatan energi baru di Indonesia mulai memperlihatkan hasil.

Ini ditandai dengan besarnya animo calon investor eropa yang berminat menanamkan investasinya di proyek-proyek energi baru dan bersih di kawasan Indonesia timur.

Bahkan, sepanjang Januari lalu tak kurang dari US$ 370 juta akan digelontorokan calon investor dari Inggris dan Belanda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Investor yang bersangkutan berencana untuk melakukan penandatangan komitmen investasinya dengan mitra lokal atau dengan BUMN kelistrikan pada bulan April mendatang," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam keterangan resminya, Jumat (4/3).


Franky mengungkapkan, dari US$370 juta yang bakal digelontorkan di program pemanfaatan energi baru sekitar US$250 juta diantaranya diperoleh dari investor asasl Inggris.

Dalam proposal yang diajukan ke meja BKPM, investor Inggris tersebut menyatakan minatnya untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 250 megawatt (MW).

Sementara untuk sisanya atau berkisar US$120 juta, akan dikucurkan investor asal Belanda yang saat ini tengah mengikuti lelang Proyek Persampahan Legok Nangka, Provinsi Jawa Barat.

Di mana mekanisme pelelangan akan dilakukan Maret ini.

"Minat investasi di pembangkit listrik diharapkan bisa segera direalisasikan, BKPM akan terus mendukung mulai dari proses perizinan hingga komersialisasi sehingga sesuai dengan komitmen kami untuk menyediakan end-to-end services," lanjutnya.

Menyusul besarnya minat investasi Eropa ke sektor energi nasional, Franky bilang hal ini tak lepas dari upaya kantor perwakilan BKPM di London yang secara aktif memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh perusahaan tersebut.

Selain itu, kata dia BKPM London juga kerap mempertemukan calon investor asing dengan mitra lokal sampai pada perusahaan pelat merah di bidang ketenagalistrikan Indonesia.

Pada kesempatan berbeda, pejabat Promosi Investasi Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London, Nurul Ichwan menambahkan bahwa investor Belanda tersebut juga berminat melakukan investasi di bidang waste to energy dan mendukung konsep smart city di Indonesia.

"Mereka memiliki kapasitas secara teknologi dan memiliki pengalaman dalam pembangunan infrastruktur sampah menjadi energi di wilayah perbatasan Jerman dan Belanda. Sementara dari sisi finansial, investor tersebut didukung oleh beberapa perusahaan besar asal Belanda dan perbankan asal Eropa," paparnya.

Seperti diketahui, Inggris dan Belanda masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM.

Merujuk data BKPM terkait dengan komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada Januari 2016 mencapai Rp 6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 670 miliar. Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16% menjadi Rp 37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 32,2 triliun.

Mayoritas minat investasi dari negara-negara Eropa seperti Belanda, Inggris, Jerman dan Perancis mengalami pertumbuhan. Komitmen investasi dari beberapa negara Eropa pada Januari 2016 antara lain: Belanda sebesar Rp 4,38 triliun, Inggris Rp 1,12 triliun, Jerman Rp 590 miliar, dan Prancis Rp 123 miliar. (dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER