Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) menyatakan mengikuti tender lelang 2.500 menara yang dilego PT XL Axiata Tbk, meski mengaku belum tahu siapa pemenangnya.
Sumber
CNNIndonesia.com menyatakan bahwa Protelindo mengalahkan peminat lainnya dan memenangkan tender tersebut. Ia menilai Protelindo sejak awal memiliki kans yang besar dan sangat mungkin memenangkan tender lelang tersebut.
Pasalnya, Protelindo adalah anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk yang merupakan perusahaan menara telekomunikasi dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal tahu saja, di lantai bursa dalam negeri, Sarana Menara Nusantara memiliki nilai kapitalisasi mencapai Rp41,67 triliun. Nilai itu jauh di atas pesaingnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk yang bernilai kapitalisasi Rp28,42 triliun.
Direktur Protelindo Rinaldy Santoso menyatakan tidak tahu siapa pemenang tender lelang menara XL tersebut. Namun, ia tidak menampik bahwa perusahaannya mengikuti tender lelang tersebut.
“Wah, saya enggak tahu ya siapa yang menang. Kita lihat besok saja. Ya memang kami ikut lelang itu,” ujar Rinaldy saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (28/3).
Rinaldy juga mengaku bahwa jajarannya akan datang dalam acara pengumuman pemenang tender penjualan menara XL yang digelar besok, Selasa (29/3). Ia hanya berharap perusahaannya menjadi pemenang.
“Ya besok dari kami ada yang datang (ke acara pengumuman pemenang). Semoga ya bisa menang,” ungkapnya.
Seperti diketahui, XL berencana menjual 2.500 menara komunikasi operator (BTS) melalui skema lelang guna membayar sebagian utang perseroan dari total Rp24 triliun. Targetnya, penjualan menara tersebut mampu meraup Rp4 triliun.
Sampai saat ini, manajemen menyebut ada tujuh perusahaan yang telah menyampaikan lamarannya secara resmi.
“Posisi terakhir ada tujuh pemain yang kemungkinan besar akan masuk tahap penawaran (lelang) akhir. Sejauh ini hanya itu yang bisa saya bagi informasinya,” ungkap Director & Chief Strategic Transformasi Office XL Axiata Willem Lucas Timmermans, belum lama ini.
Adapun tender menara tahap II yang tengah dilakukan XL Axiata dikabarkan tak hanya menarik minat perusahaan lokal.
Namun beberapa perusahaan asing juga disebut siap bersaing, apabila pemerintah benar-benar mengubah ketentuan Daftar Negatif Investasi (DNI) pada bidang usaha menara menjadi 49 persen terbuka bagi investor asing pada 2017 mendatang.
Sementara dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, pemerintah masih menutup kesempatan investor asing masuk dalam bisnis menara dengan hanya mengizinkan investor lokal menguasai 100 persen saham perusahaan menara.