Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginginkan Bank Pembangunan Daerah (BPD) bisa membentuk induk usaha (
holding) guna meningkatkan sinergi antar bank daerah. Dengan
holding, investasi dan modal antar BPD dinilai bisa diarahkan dengan tepat.
"Memang menurut saya, walaupun tergantung pemiliknya (Gubernur). Menurut saya sebaiknya membangun sinergi holding. Jangan bekerja sendiri-sendiri," kata Jokowi dalam dialog publik bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Rabu (30/3).
Ia berharap dengan
holding, BPD bisa saling membantu dan memudahkan BPD yang masih berskala kecil bisa berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya Bank DKI dengan kekuatan besar itu bisa bantu BPD lain. Kalau
holding-nya jadi, bisa menggerakan ke sektor produktif," jelas Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bakal berkoordinasi dengan OJK dan Bank Indonesia (BI) untuk segera mencarikan solusi agar BPD mampu bertumbuh.
"Kami tidak mencampuri, kami merapatkan dan sinkronisaasi dengan kebijakan moneter dan fiskal. Karena kalau tdak saling ketemu, maka tidak akan sejalan. Ini bukan intervensi," katanya.
Selain itu, Jokowi mengatakan pada tahun ini pemerintah menargetkan mampu membentuk sebanyak 6
holding perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Presiden berharap
holding ini bisa membuat kekuatan BUMN seperti Temasek di Singapura ataupun
holding-holding besar di negara-negara lainnya.
"BUMN saja mau di-
holding kan semuanya. Tahun ini paling tidak ada enam. Karena dengan itu, untuk investasi dan modal itu lebih mudah," katanya.
(gir)