Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyatakan telah menyiapkan dana sebanyak Rp440,9 miliar guna memuluskan Program Indonesia Terang (PIT) mulai tahun ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, program yang akan dilakukan di beberapa daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) tersebut sejatinya bakal direalisasikan dengan memaksimalkan sumber energi terbarukan (EBT) di enam provinsi.
Rinciannya: Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggaran sebesar itu boleh jadi kecil. Meski demikian, itu sudah sangat berarti dalam menerangi wilayah Indonesia timur, selain sebagai pemicu investasi,” ujarnya di Desa Temel Sosian, Distrik Ayamaru Jaya, Kabupaten Maybrat, Kamis (21/4).
Sudirman mengungkapkan, dicanangkannya Program Indonesia Terang dilakukan untuk menjamin ketersedian listrik dan meningkatkan rasio elektrikfikasi dari 85 persen pada 2015 menjadi 97 persen pada 2019.
Sebab, saat ini terdapat 12.659 desa tertinggal atau berkisar 16 persen dari total jumlah desa Indonesia yang belum memperoleh akses listrik dari jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Di mana jumlah tadi mencakup 2.527.469 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk 9.970.286 jiwa.
"Dengan dukungan anggaran Rp80-an triliun, ditargetkan hingga akhir 2019 kelak 10.300 desa sudah terlistriki," imbuh Sudirman.
Berangkat dari hal tersebut, Sudirman pun berharap pelaksanaan Program Indonesia Terang bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
"Kita perlu memberikan perhatian lebih khusus kepada masyarakat di desa-desa DTPK supaya mereka dapat segera mengenyam listrik. Tanpa kebijakan dan aksi yang berpihak padanya, mustahil listrik terakses sesuai target yang telah dicanangkan,” tandasnya.
(dim/gen)