Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia menembus level tertinggi tahun ini pada perdagangan Kamis (12/5) pagi, akibat data stok minyak Amerika Serikat yang secara mengejutkan menunjukkan angka penurunan.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni tercatat US$46,23 per barel, naik US$1,57 dolar dibandingkan harga pengiriman sebelumnya. Angka ini sekaligus menjadi angka tertinggi sejak November 2015 lalu.
Sementara minyak mentah Brent North Sea yang menjadi harga patokan minyak Eropa loncat US$2,08 menjadi US$47,6 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Matt Smith, Analis Energi dari ClipperData menunjuk lansiran data dari Kementerian Energi Amerika sebagai pemicu lonjakan harga si emas hitam.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kementerian Energi Amerika menyatakan stok minyak mentah negara Barrack Obama merosot 3,4 juta barel menjadi 540 juta barel pada pekan lalu.
Padahal sebelumnya, para analis memperkirakan adanya kenaikan stok sebanyak 750 ribu barel sebelum data resmi dirilis pemerintah Amerika.
“Data itu mengejutkan, karena sebelumnya harga minyak sudah mulai naik karena gangguan pasokan akibat kebakaran hutan di wilayah kaya minyak Alberta, Kanada, dan masalah dengan pemberontak serta kebocoran di pipa Shell di Nigeria, produsen minyak terbesar Afrika,” kata Smith.
Anjloknya jumlah stok tersebut menurut Kementerian Energi Amerika disebabkan oleh turunnya produksi minyak Amerika menjadi 23 ribu barel per hari (bph) menjadi 8,8 juta bph pada pekan lalu.
Keputusan perusahaan-perusahaan minyak Amerika untuk menahan laju produksi mengakibatkan terjadinya penurunan produksi secara keseluruhan.
(gen)