Jakarta, CNN Indonesia -- PT Midi Utama Indonesia Tbk, jaringan riteler Alfamidi, Alfaexpress dan Lawson, membagikan dividen sebesar 30,7 persen atau setara dengan Rp 40,32 miliar dari total laba bersih 2015. Dividen ini akan dibagikan kepada investor pada 30 juni 2016 nanti.
"Dividen yang dibagikan seharga Rp15 per lembar saham," ujar Suantopo Po, Corporate Secretary PT Midi Utama Indonesia Tbk setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Tangerang pada Jumat (27/5).
Adapun, di sepanjang tahun lalu, laba bersih perseroan mencapai Rp147 miliar. Angka tersebut naik 2,28 persen dari tahun 2014 sebesar Rp144 miliar. Pendapatan bersih perseroan tumbuh sebesar 20,68 persen menjadi Rp7,17 triliun dari tahun 2014 sebesar Rp5,94 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan terjadi karena jumlah gerai bertumbuh. Lalu, dari sisi produk mix juga seluas 400 meter. Jadi, kami lebih leluasa main barang daripada kompetitor sejenis. Namun, laba tumbuh kecil, karena beban gaji karyawan dan adanya kenaikan bunga," terang dia.
Dari sisi jumlah gerai, perseroan telah mencapai milestone gerai ke-1000 pada bulan Desember 2015 untuk format Alfamidi. Sementara, dua gerai Alfasupermarket sudah dibuka dua gerai pada tahun yang sama.
Kinerja Kuartal I
Hingga kuartal pertama ini, Midi membukukan laba bersih sebesar Rp13 miliar. Perolehan ini tercatat tumbuh 47,6 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar Rp9,01 miliar.
Pertumbuhan laba bersih perseroan ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih sebesar 25,6 persen dari Rp1,48 triliun menjadi Rp1,85 triliun.
Pendapatan dari sektor makanan sebesar Rp1,2 triliun dan non makanan Rp599 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan periode sebelumnya di mana pendapatan sektor makanan sebesar Rp999 miliar dan non makanan Rp475 miliar.
Namun, pertumbuhan pendapatan diikuti juga dengan kenaikan beban. Beban pokok perseroan naik 30 persen, yaitu menjadi Rp1,3 triliun dari sebelumnya Rp1 triliun.
"Kami akan membangun 250 gerai baru di sepanjang tahun ini, di mana 40 persen di antaranya akan dibangun di Pulau Jawa dan 60 persen lainnya akan tersebar di luar Pulau Jawa," tutur Suantopo.
(bir)