Per Juli 2016, Subsidi Solar Dipangkas jadi Rp350 per Liter

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 09:29 WIB
Dengan dipangkasnya subsidi tetap solar sebesar Rp650 per liter, pemerintah yakin akan menghemat anggaran negara hingga Rp23,1 triliun.
Seorang petugas bersiap-siap menguji emisi sebuah truk di halaman Balaikota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/4). (Antara Foto/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah akan menurunkan subsidi tetap solar, dari Rp1.000 per liter menjadi Rp350 per liter, pada paruh kedua tahun ini. Rencana itu mengemuka dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (2/6).

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menjelaskan, dengan dipangkasnya subsidi tetap solar sebesar Rp650 per liter, maka akan menghemat anggaran negara hingga Rp23,1 triliun.

Untuk itu, lanjutnya, alokasi anggaran subsidi BBM dan LPG diusulkan turun, dari pagu saat ini Rp63,7 triliun menjadi Rp40,6 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan subsidi tetap solar Rp350 per liter (berlaku efektif) per 1 Juli 2016," tegas Menkeu dalam rapat tersebut.  

Kendati potensi penghematan dari kebijakan ini lebih dari Rp23 triliun, namun anggaran subsidi secara keseluruhan hanya akan susut sebesar Rp6,1 triliun. Pasalnya, terjadi pembengkakan anggaran subsidi listrik sebesar Rp18,8 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp10,4 triliun.

"Subsidi listrik bertambah Rp18,8 triliun akibat penundaan penerapan subsidi tepat sasaran golongan tarif 900 VA," jelas Menkeu.

Sebagai informasi, penjualan BBM Pertamina pada tahun lalu sebesar 61,63 juta kilo liter (kl), yang terdiri dari BBM subsidi sebesar 26,96 juta kl dan BBM non-subsidi sebesar 34,67 juta kl. Angka itu menurun 5,62 persen dibandingkan konsumsi tahun 2014 yang tercatat sebesar 65,3 juta kl.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER