Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indosat Tbk melakukan pelunasan surat utang (obligasi) dan sukuk ijarah yang diterbitkan tahun 2015. Operator jasa telekomunikasi itu menggelontorkan Rp623,46 miliar untuk pelunasan tersebut.
Sekretaris Perusahaan Indosat, Trisula Dewantara menyatakan, pada 14 Juni 2016, perusahaan telah melakukan pelunasan Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri A dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri A.
“Jumlah pembayaran pelunasan beserta bunga dan cicilan imbalan ijarah periode terakhir Rp623,46 miliar dengan sumber dana yang berasal dari kas internal emiten,” jelasnya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per tanggal 31 Maret 2016, total utang Indosat naik sebesar 4,8 persen dibandingkan per tanggal 31 Maret 2015. Pembayaran yang dilakukan dalam tahun tersebut adalah cicilan pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$45,0 juta, cicilan pinjaman HSBC Coface dan Sinosure US$20,1 juta, cicilan pinjaman komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$ 4,1 juta.
Selain itu, terdapat percepatan pelunasan obligasi 2020 sebesar US$650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320,0 miliar, pembayaran fasilitas RCF BSMI sebesar Rp250 miliar, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp100,0 miliar dan pembayaran pinjaman dari kepentingan non-pengendali Artajasa Pembayaran Elektronis sebesar Rp15,75 miliar.
Sementara, penambahan utang sepanjang 31 Maret 2015 sampai 31 Maret 2016 adalah penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp1,6 triliun, penarikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp600 miliar, penarikan fasilitas RCF BTMU sebesar Rp250 miliar, penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp50 miliar, penerbitan obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun.
Hal itu ditambah penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp794 miliar, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp106 miliar, RCF Mizuho sebesar US$30 juta, RCF DBS sebesar US$50 juta serta RCF ANZ sebesar US$100,0 juta.
Indosat membukukan laba bersih sebesar Rp217,2 miliar di kuartal pertama tahun ini, tumbuh signifikan dibandingkan rugi yang dialami pada periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp455,6 miliar.
Pendapatan konsolidasi yang dibukukan mencapai Rp6,8 triliun, naik 11,8 persen dari periode yang sama di tahun lalu. Pendapatan seluler, data tetap (MIDI), dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82 persen, 14 persen, dan 4 persen terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.
(gir/gen)