BKPM: Brexit jadi Peluang Peningkatan Investasi dari Inggris

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2016 11:14 WIB
Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak mempengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.
Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak mempengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tidak akan berdampak negatif terhadap investasi Inggris ke Indonesia. Sebaliknya, hal ini menjadi peluang bagi Inggris untuk meningkatkan investasinya ke Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan bahwa investasi langsung lebih bersifat jangka panjang, sehingga keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa tidak mempengaruhi keputusan bisnis yang sudah dibuat.

“Investasi langsung tergolong dalam investasi yang sifatnya untuk jangka panjang, sehingga sudah melalui pertimbangan-pertimbangan matang bahkan research terlebih dahulu. Jadi, kita tidak perlu khawatir langkah Inggris keluar dari Uni Eropa, karena tidak akan mempengaruhi kebijakan-kebijakan bisnis yang sudah ada,” tutur Franky dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (24/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Franky berpendapat saat ini merupakan saat yang paling tepat untuk menarik investasi Inggris ke Indonesia. Terlebih Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan negara yang menjadi pasar utama seperti China dan India.

Selain itu, Indonesia juga tengah mengupayakan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat, sehingga perusahaan Inggris dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk masuk ke pasar global.

Deputi Pengendalian Pelaksanaan BKPM, Azhar Lubis menambahkan selanjutnya BKPM akan mengintensifkan komunikasi dengan investor potensial terkait berbagai langkah reformasi yang dilakukan pemerintah di bidang investasi.

“Perwakilan BKPM di London dan tim marketing investasi kami untuk wilayah Eropa akan terus berkomunikasi dengan investor dari Inggris terkait peningkatan pelayanan investasi, deregulasi untuk iklim investasi yang ramah investor, pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM tenaga kerja,” jelas Azhar.

Sebagai informasi, Inggris merupakan mitra utama investasi Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, realisasi investasi Inggris ke Indonesia mencapai US$4,8 Miliar dan merupakan peringkat kedelapan negara dengan investasi terbesar. Sementara, dari sisi komitmen investasi Inggris periode 2010-2015 mencapai US$ 3,1 Miliar. Sedangkan komitmen investasi Inggris ke Indonesia Januari-Mei 2016 US$ 111 juta atau tumbuh 517 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER