Pertamina Tunjuk Shell jadi Pengolah 1 juta Barel Minyak Iran

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2016 11:16 WIB
Minyak yang dititip olah tersebut merupakan jatah Pertamina dari wilayah operasinya di Irak, lapangan West Qurna1.
Kilang Shell di Pulau Bukom Singapura. (Dok. Shell Singapura).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menunjuk perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Belanda, Shell untuk mengolah 1 juta barel minyak per bulan pada fasilitas kilangnya di Singapura. Daniel Purba, Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) menjelaskan minyak yang dititip olah tersebut merupakan jatah Pertamina dari wilayah operasinya di Irak, lapangan West Qurna1.

Menurut Daniel, saat ini kilang-kilang Pertamina di dalam negeri tidak memiliki spesifikasi untuk mengolah minyak mentah hasil produksi lapangan West Qurna1. Oleh karena itu, Pertamina memutuskan untuk menggandeng Shell sebagai pengolah minyaknya di Singapura.

“Kami memilih Shell karena mereka yang paling kompetitif,” ujar Daniel, dikutip dari Reuters, Kamis (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daniel mengatakan, kontrak kerjasama pengolahan minyak Irak dengan Shell diharapkan bisa diteken pekan depan. Sehingga kontrak pengolahan minyak menjadi bahan bakar yang nantinya akan dilego di Indonesia bisa berlangsung selama enam bulan, dari Juli sampai Desember 2016.

Setelah kontrak enam bulan berakhir, Daniel menyebut Pertamina akan mengevaluasi keekonomian kontrak tersebut sebelum memutuskan untuk memperpanjangnya.

Saat ini, Pertamina memiliki tiga sumber produksi minyak di luar negeri yaitu Aljazair, Irak, dan Malaysia. Di Irak, dengan kepemilikan lapangan West Qurna1 sebesar 10 persen, Pertamina mendapat bagian 160 ribu barel setara minyak per hari.

Daniel menambahkan, Pertamina juga tengah melakukan finalisasi kontrak pembelian 1 juta barel light crude asal Iran yang akan dikirimkan pada kuartal III 2016 dari perusahaan minyak nasional Iran.

“Kami akan mendatangkan satu kargo dulu untuk diolah di Kilang Cilacap. Kalau cocok dan bisa diolah, Iran bisa menjadi alternatif pengadaan minyak,” katanya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER