Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menyetujui rencana penerbitan saham baru (
rights issue) empat perusahaan pelat merah, yakni PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Krakatau Steel Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP).
Aksi korporasi ini merupakan bagian dari program privatisasi dan penguatan modal keempat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN mengungkapkan, target pendanaan dari
rights issue keempat perseroan tersebut sebesar Rp 14,3 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah, katanya, akan melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp9 triliun untuk menyerap sebagian besar saham keempat BUMN tersebut. Sisanya sebesar Rp5,3 triliun diharapkan dari partisipasi publik.
"Sesuai dengan porsi kepemilikan, kami tetap mempertahankan posisi pemerintah," ujar Aloysius usai menghadiri rapat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (12/7).
Menurutnya, hasil dari
rights issue akan digunakan untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur prioritas pemerintah, seperti jalan tol, pembangkit listrik, fasilitas pengolahan air bersih, pelabuhan, apartemen kelas menengah, dan kawasan industri.
Dia menargetkan, proses
rights issue keempat BUMN tersebut rampung paling lambat Oktober 2016.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Marga, Adityawarman menyatakan, perseroan akan melakukan
rights issue senilai Rp1,8 triliun, di mana porsi PMN sebesar Rp1,25 triliun dan porsi publik sebesar Rp550 miliar.
“Rapat Umum Pemegang Saham kami 29 Agustus. Setelah itu, baru kami proses
rights issue,” ujarnya.
Krakatau Steel juga mematok target
rights issue yang sama dengan Jasa Marga, yakni sebesar Rp1,8 triliun. PMN diharapkan menyumbang Rp1,5 triliun, sedangkan investasi publik diberi ruang Rp300 miliar.
Sementara PP menargetkan pembiayaan senilai Rp 4,4 triliun dengan melepasa saham baru, yang diharapkan masuk dari PMN sebesar Rp2,25 triliun dan kontribusi publik Rp2,15 triliun.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Bintang Perbowo mengungkapkan rencana perusahaannya melepas saham senilai Rp6,1 triliun. Pembiayaan yang didapat nantinya akan digunakan untuk mendanai pembangunan proyek jalan tol Balikpapan- Samarinda, jalan tol Manado Bitung, dan proyek listrik.
"Rp4 triliun dari PMN dan Rp2,1 triliun nanti dari publik,"tutur Bintang.
Melalui keterangan resmi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai saat ini merupakan waktu yang tepat bagi BUMN untuk melakukan
rights issue. Pasalnya, ada potenso dana repatriasi yang cukup besar untuk bisa dimanfaatkan sepanjang penerapan kebijakan pengampunan pajak (
tax amnesty) hingga 31 Maret 2017.
“Perlu dibuat rencana yang matang untuk menyambut program
tax amnesty karena akan ada dana besar yang masuk. Permintaan surat-surat berharga dalam waktu enam bulan ini akan melonjak. Harganya pun pasti bagus. Dan menurut saya, yang paling siap adalah BUMN,” kata Darmin.
(ags/gen)