Jakarta, CNN Indonesia -- Resminya perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) membuat Indonesia harus banyak berbenah.
Salah satunya, menurut Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Indonesia harus mulai menerapkan sistem sertifikasi dan verifikasi terhadap produk dan jasa di semua sektor.
"Luas sekali cakupan sektornya tapi saya kira makanan dan minuman (mamin), tentunya produk-produk dari hasil pertanian juga," ujar Thomas di kantornya, Senin malam (18/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan, untuk sektor makanan dan minuman serta hasil pertanian, Indonesia dapat meniru Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu (SVLK) yang sebelumnya telah diterapkan pemerintah.
"SVLK itu contoh yang bagus. Itu hasil dari suatu sistem yang sangat canggih tapi sederhana. Relatif murah bahkan sangat kredibel," ungkap Thomas.
Menurut Thomas, hasil kerja sama Indonesia dengan beberapa negara Eropa selama 14 tahun mampu menghasilkan SVLK yang kemudian menjadi sistem pertama untuk memverifikasi legalitas kayu sehingga mampu menjamin kualitas produk Indonesia.
Ia menambahkan bahwa sistem seperti inilah yang diperlukan Indonesia untuk menjamin setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk kemudian dieskpor ke luar negeri.
Namun, ke depannya, Thomas tidak ingin hanya beberapa sektor saja yang menggunakan sistem seperti ini. Ia menyatakan sektor lain harus menjadi prioritas berikutnya untuk penerapan sistem sertifikasi dan verifikasi.
"Ke depannya yang akan sangat berperan itu sektor jasa dari pendidikan, kesehatan, pariwisata, jasa lain seperti transportasi. Jadi itu kira-kira," tutup Thomas.
(gir)