Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan kinerja positif selama semester I 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bank yang berbasis di Surabaya itu mencatatkan kenaikan laba mencapai 7,01 persen atau Rp561,10 miliar secara tahunan atau
year on year (yoy).
Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su'udi mengatakan, kenaikan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga sebesar Rp2,4 triliun pada semester I 2016, naik 8,18 persen dari periode yang sama tahun lalu. Peningkatan kinerja itu juga didukung oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp29,27 triliun naik 3,49 persen dari semester I 2015.
"Kami cukup bersyukur di era perlambatan ekonomi ini, penyaluran kredit kami cukup kencang. Terutama untuk yang di sektor ritel dan UKM," ujar Su'udi dalam konferensi pers, Kamis (21/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dari segi Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Jatim harus mengalami penurunan dana murahnya. DPK Bank Jatim per semester I 2016 turun 5,57 persen dari tahun lalu menjadi Rp40,3 triliun.
Penurunan tersebut disumbang oleh penurunan jumlah deposito sebesar 6,39 persen dari tahun lalu menjadi saat ini Rp9,27 triliun, kemudian penurunan juga terjadi di giro yakni sebesar 23,72 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp15,34 triliun per semester I 2016.
Pertumbuhan DPK hanya ditunjukan oleh pos tabungan. Tabungan di Bank Jatim bertumbuh sebesar 35,62 persen dibanding semester I tahun lalu menjadi Rp12,37 triliun.
"Tabungan ini yang mendongkrak Bank Jatim karena bunganya rendah. Ini hasil ekspansi jaringan yang kami gencarkan tahun lalu dan tahun ini, dan memetik hasilnya tahun ini," kata Su'udi.
Sementara itu, posisi rasio keuangan Bank Jatim tetap terjaga yakni antara lain Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,69 persen, Return on Asset (ROA) sebesar 3,18 persen, Loan to Deposit Ratio (LDR) 72,64 persen dan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) saat ini berada di level 70,56 persen.
(gir/gen)