Percepat Investasi, Menteri ESDM Panggil Perusahaan Migas

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 05 Agu 2016 14:13 WIB
Selama sepekan ini, Menteri ESDM memanggil perusahaan migas untuk memaparkan perkembangan proyek-proyek yang kini sedang dilakukan.
Selama sepekan ini, Menteri ESDM memanggil perusahaan migas untuk memaparkan perkembangan proyek-proyek yang kini sedang dilakukan. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar meminta beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mempercepat beberapa komitmen investasi di bidang migas.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan, selama sepekan ini Arcandra memanggil KKKS untuk memaparkan perkembangan proyek-proyek yang kini sedang dilakukan.

Ia mengungkapkan, salah satu operator migas yang dipanggil adalah Inpex Corporation. Pada pertemuan yang terjadi pada hari ini (5/8), Arcandra meminta korporasi untuk memperingkas proses investasi yang dianggap lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada arahan dari Pak Menteri kepada Inpex agar bisa mempercepat apa saja yang bisa dipercepat. Misalnya proses-proses yang serial bisa dibuat paralel seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang berbarengan dengan Front End Engineering Design (FEED)," jelas Wiratmaja di Kementerian ESDM, Jumat (5/8).

Ia mengatakan, Arcandra juga menegaskan ke Inpex bahwa pengembangan fasilitas Liquified Natural Gas (LNG) Masela secara onshore merupakan keputusan Presiden. Maka dari itu, Kementerian ESDM juga mengatakan siap membantu Inpex demi mempercepat realisasi tersebut.

Salah satu upayanya, adalah mempertimbangkan beberapa insentif agar tingkat pengembalian investasi (Internal Rate of Return/IRR) bisa sesuai keinginan KKKS, yaitu di angka 15 persen. Wiratmaja mengatakan, insentif ini akan dibicarakan di tingkat internal pada pekan depan.

"Bapak Presiden sudah memutuskan di darat, bagaimana mempercepatnya itu yang perlu dibahas. Mereka minta beberapa insentif, nanti akan kami bahas minggu depan dan ini bergerak terus," tambahnya.

Selain Inpex, perusahaan Migas lain yang dipanggil Arcandra adalah ExxonMobil Indonesia. Di dalam pertemuan yang terjadi Kamis kemarin (4/8), perusahaan minyak asal Amerika Serikat itu diminta mempercepat realisasi pengembangan blok East Natuna, yang dikerjakan secara konsorsium bersama PT Pertamina (Persero) dan PTT Thailand.

Vice President for Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto mengamini keinginan Arcandra. Namun sebelum masuk ke tahap perjanjian kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC), masih diperlukan beberapa kajian, khususnya menyangkut keekonomisan proyek.

"Pak Menteri minta cepat, cepat, dan cepat (untuk pengembangan East Natuna). Dan sampai saat ini kami masih market review sebelum nanti masuk tahap PSC," jelas Erwin, Kamis kemarin (4/8). (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER