Mitsubishi Berpeluang Menang Lelang Ketiga PLN

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Minggu, 11 Sep 2016 15:45 WIB
Sebelumnya, Mitsubishi memenangkan kontrak EPC proyek PLTGU Tanjung Priok berkapasitas 800MW pada 29 Agustus lalu, dan EPC PLTGU Muara Karang 500 MW tahun lalu.
Ilustrasi proyek listrik. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi berpeluang memenangkan tender (lelang) ketiga PT PLN (Persero) untuk menjadi bagian pembangunan megaproyek 35 ribu Mega Watt (MW) setelah menjadi salah satu kandidat peserta dalam proyek PLTGU Jawa 1 berkapasitas 1.600 MW.

Perusahaan tersebut sebelumnya memenangkan kontrak EPC proyek PLTGU Tanjung Priok dengan kapasitas 800 MW pada 29 Agustus 2016 dan EPC PLTGU Muara Karang 500 MW pada November 2015.

"Tidak masalah kalau mereka menang lagi. Peluang mereka terbuka dalam business to business," ujar Ramson Siagian, Anggota Komisi VII DPR, seperti dilansir ANTARA, Sabtu (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, sepanjang semua persyaratan terpenuhi, maka menjadi sah apabila Mistubishi memenangkan tender ketiga tersebut. Yang penting, lanjut Ramson, semua harus didukung dengan kesiapan pembiayaan dan teknologi, pengerjaan tepat waktu, serta harga yang wajar dan kompetitif.

"Termasuk bahwa mereka tidak mengerjakan dengan syarat-syarat keuangan yang terlalu berat, misal dengan meminta penjaminan dari pemerintah," katanya.

Bahkan, Mitsubishi diperbolehkan menggandeng anak usaha PLN. Yang terpenting, dalam proses tender tersebut, Mitsubishi memang terbukti unggul dan lebih kompetitif dibandingkan calon investor lain.

Rinaldy Dalimi, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) menuturkan, siapapun yang menjadi pemenang tender, tidak akan menjadi persoalan selama bisa mempercepat pembangunan proyek listrik tersebut. "Selama proses tendernya baik dan sesuai prosedur, maka tak jadi masalah," terang Rinaldy.

Ia berpendapat, semua aktivitas memang tidak bisa disamakan antara satu tender dengan tender lain, karena masing-masing pasti memiliki variabel-variabel yang berbeda.

Sementara itu, Tri Mumpuni, Direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) meminta agar PLN bersikap transparan terhadap semua proses tender yang dilakukan, termasuk dalam menentukan pemenang. Transparansi sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

"Yang dibutuhkan di negeri ini sekarang adalah trust (kepercayaa). Dan itu juga yang bisa dilakukan PLN agar orang percaya. Buka-bukaan saja supaya tidak ada yang curiga," tegas Tri.

Berbagai bentuk keterbukaan yang bisa dilakukan, antara lain melalui diskusi publik, seminar, dan sebagainya. Melalui keterbukaan itu, PLN memberi kesempatan kepada publik dan para ahli untuk menilai, apakah benar proses tender yang dilakukan memang berjalan dengan fair atau tidak.

"Kalau perlu, diskusi publik juga menghadirkan pada cendekiawan kelistrikan dan orang yang bisa menghitung berapa harga yang pantas untuk suatu proyek," imbuh dia. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER