BEI Revisi Target Transaksi Pasar Modal

CNN Indonesia
Selasa, 13 Sep 2016 14:30 WIB
BEI merevisi target nilai transaksi harian saham menjadi Rp6,5 triliun dari Rp7 triliun, mengingat nilai transaksi hingga saat ini masih di bawah Rp6,5 triliun.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengungkapkan, BEI merevisi target rata-rata nilai transaksi harian saham menjadi Rp6,5 triliun dari sebelumnya Rp7 triliun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target rata-rata transaksi harian saham. Revisi ditujukan agar pencapaiannya di penghujung tahun nanti lebih realistis dengan kondisi pasar.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini mengungkapkan, BEI merevisi target rata-rata nilai transaksi harian saham menjadi Rp6,5 triliun dari sebelumnya Rp7 triliun.

Hal ini dilakukan karena kondisi rata-rata nilai transaksi harian saham sejak awal tahun hingga saat ini masih di bawah Rp6,5 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, alasannya ya transaksi pasar secara year to date rata-rata nilai transaksinya di bawah Rp6,5 triliun. Jadi, nggak realistis kalau kami tetap berpatokan Rp7 triliun," terang Hamdi, Selasa (13/9).

Lebih lanjut Hamdi menjelaskan, semua sektor memiliki kontribusi terhadap pencapaian nilai transaksi harian, di mana hal tersebut tidak sepenuhnya dikendalikan oleh pihak BEI.

"Ada banyak faktor yang memengaruhi dan itu tidak dikendalikan sepenuhnya oleh kami," katanya.

Kendati transaksi harian secara year to date masih di bawah Rp6,5 triliun, namun rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI pekan lalu naik sebesar 7,58 persen menjadi Rp7 triliun dibandingkan pekan sebelumnya Rp6,5 triliun.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian saham juga naik sebesar 4,41 persen menjadi 7,18 miliar saham dari pekan sebelumnya 6,87 miliar saham.

Rata-rata frekuensi harian transaksi perdagangan saham pada periode 5 sampai 9 September 2016 mengalami perubahan 4,17 persen menjadi 249,56 ribu kali transaksi dari 260,41 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan kemarin juga ikut mengalami perubahan 1,34 persen ke posisi 5.281,92 poin dari 5.353,46 poin pada pekan sebelumnya.

Selain merevisi nilai transaksi harian saham, sebelumnya BEI juga telah merevisi target jumlah perusahaan yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di sepanjang tahun ini. Yaitu, menjadi 25 perusahaan dari sebelumnya 35 perusahaan hingga akhir tahun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menuturkan, revisi tersebut dilakukan karena melihat sedikitnya sisa waktu yang dimiliki hingga akhir tahun. Menurutnya, BEI sulit untuk mengikuti target yang sudah ditetapkan sejak awal tahun karena tambahan perusahaan yang akan IPO tidak banyak.

"Kalau mencapai target awal 35 perusahaan memang agak berat, karena tambahan IPO tidak terlalu banyak," ucap Samsul Hidayat, beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, sudah ada 10 perusahaan yang melakukan IPO sejak awal tahun. Yakni, PT Bank Artos Indonesia Tbk, PT Mitra Pemuda Tbk, PT Mahaka Radio Integra Tbk, PT Bank Ganesha Tbk, PT Cikarang Listrindo Tbk, PT Sillo Maritime Perdana Tbk, PT Duta Inti Daya Tbk, PT Graha Andrasenta Propertindo Tbk, PT Capital Financial Indonesia Tbk, serta PT Protech Mitra Perkasa Tbk.

Menurut Hamdi, kedua revisi target tersebut akan dikonsultasikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum BEI melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Oktober 2016 mendatang.

"Kalau revisi itu kan ada prosesnya, harus dibahas di internal bursa, abis itu dibahas di OJK dan ada RUPS itu nanti Oktober," pungkas Hamdi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER