Jakarta, CNN Indonesia -- Kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dan Proton Holdings Berhad untuk membuat mobil nasional tak berlanjut.
Sebagai pengingat, pada 6 Februari 2015 lalu, CEO Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono dan CEO Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harith Abdullah menandatangi Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengembangan mobil di Proton Centre of Exellence, Malaysia.
Menurut Hendropriyono, batalnya kerja sama itu karena Proton saat ini dalam kondisi yang tidak baik. Hal itu disebabkan oleh kondisi politik di Malaysia yang tidak mendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dalam bisnis tergantung juga dengan politik. Jadi politik Malaysia sekarang ini membuat Proton jalan di tempat. Jadi saya yang bekerjasama dengan Proton yang jalan di tempat masa diterusin? Sehingga saya tidak lagi dengan Proton," tutur Hendropriyono di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar Gedung Sudirman, Rabu (21/9).
Karena baru sebatas meneken Nota Kesepahaman , lanjutnya, maka ia mengklaim tidak ada konsekuensi bisnis yang mengikat bagi keduanya.
"Proton kan tidak begitu berkembang. Kalau barang tidak berkembang masak kerja sama? Kalau gembel jangan bergaul dengan yang kere, kita kapan kayanya," candanya.
Meskipun kerja sama ini tak berlanjut, Jenderal Bintang Empat ini tetap ingin bisa memproduksi mobil buatan anak negeri. Untuk itu, Hendropriyono mengaku tengah melakukan pendekatan kerja sama dengan produsen mobil dari Eropa dan China.
Sayangnya, ia masih enggan membocorkan detail kerja sama tersebut.
(gir)