Jakarta, CNN Indonesia -- PT Multi Bintang Indonesia Tbk kembali merilis produk minuman non-alkohol teranyarnya dua minggu lalu, bernama Bintang Maxx. Produk ini resmi menjadi produk ketiga untuk produk minuman non-alkohol pada tahun ini.
Direktur Hubungan Korporasi Multi Bintang, Bambang Britono menyatakan, produk ini sekaligus mengakhiri inovasi perusahaan terhadap pengembangan produk minuman non-alkohol pada tahun ini.
"Jadi ini adalah produk inovasi terakhir untuk tahun ini. Jadi portofolio kami non alkohol ada tiga," ucap Bambang, Jumat (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, perusahaan ini telah mengeluarkan dua produk non-alkohol, yakni Bintang Radler rasa lemon, nanas, dan pir dengan kadar alkohol 0 persen dan Fayrouz.
Menurut Bambang, perusahaan masih akan terus melakukan inovasi mengembangkan produk minuman non-alkohol, tetapi ia belum bisa memastikan produk baru selanjutnya yang akan dirilis oleh perusahaan.
Mengenai pengaruhnya sendiri terhadap perusahaan, Bambang belum bisa memastikan apakah produk ini akan mengalahkan produk alkohol atau tidak. Perusahaan akan melakukan kajian terkait dampak produk minuman non-alkohol ini pada Desember mendatang terhadap kinerja perusahaan.
"Produk non-alkohol ini kan baru, kami masih mengukur. Mungkin Desember kami baru bisa kaji karena ini kan masih dalam program launching ya," paparnya.
Selain itu, karena produk baru maka otomatis perusahaan membutuhkan waktu untuk membangun distribusi secara matang dan menarik perhatian masyarakat. Namun, yang pasti pihaknya optimis kontribusi produk minuman non-alkohol nantinya akan lebih besar jika dibandingkan dengan minuman alkohol (minol).
"Tapi belum tau ya, tergantung penerimaan konsumen," imbuhnya.
Pengembangan produk minuman non-alkohol ini juga tak lepas dari berbagai aturan pemerintah yang saat ini tengah dikaji oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai pelarangan konsumsi minol. Namun, jajaran Multi Bintang optimis pemerintah tidak akan membuat industri minol mati.
"Kami perusahaan yang patuh terhadap undang-undang. Kami tahu sedang ada inisiatif di DPR, kami juga memantau. Kami percaya para pemangku kepentingan, pembuat kebijakan akan membuat kebijakan yang berimbang. Jadi dalam hal ini kami belum bisa berspekulasi apa-apa, karena prosesnya juga masih panjang kan itu," ungkapnya.
Sebagai informasi, perusahaan mencatat peningkatan laba bersih sebesar 148,6 persen pada enam bulan pertama tahun ini menjadi Rp445 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp179 miliar. Sementara, untuk pendapatan sendiri tumbuh 44,33 persen menjadi Rp1,53 triliun dari sebelumnya Rp1,06 triliun.
Adapun, penjualan minol tercatat naik menjadi Rp1,34 triliun atau 38,42 persen dari sebelumnya Rp968 miliar. Sementara, penjualan minuman non-alkohol meningkat 104,75 persen menjadi Rp197 miliar dari sebelumnya Rp96,16 miliar. Dengan demikian, sebagian besar penjualan masih berasal dari produk minol.