Tambah Land Bank, PP Properti Rogoh Kocek Rp1 Triliun

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2016 14:40 WIB
PT PP Properti Tbk berencana menambah total land bank seluas 20 hektare (ha) - 30 ha tahun depan dari total lahan 65 ha saat ini.
Proyek dan logo PT PP Properti Tbk. (Dok. PT PP).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PP Properti Tbk berencana menambah total land bank seluas 20 hektare (ha) - 30 ha di tahun depan. Salah satu upaya untuk merealisasikan rencana tersebut, emiten berkode PPRO tersebut akan merogoh kocek Rp1 triliun sebagai belanja modal (capital expenditure).

Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat mengatakan, perseroan akan menambah land bank seluas 20 ha-30 ha dalam tiga bulan terakhir di tahun ini. "Tahun depan, kami usahakan sekitar itu. Kami usahakan di lokasi yang bagus," ujarnya, Senin (3/10).

Saat saat ini, total land bank perusahaan tercatat seluas 65 ha. Dengan demikian, jika tak ada aral melintang, maka total land bank perusahaan pengembang properti tersebut bakal menyentuh hampir 100 ha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kemudian, sampai akhir tahun ini, kami akan tambah jadi satu setengah kalinya," tutur Taufik.

Adapun, sebagian besar total land bank PPRO berada di Bekasi, yakni seluas 28 ha. Sementara, lokasi land bank lainnya tersebar di Serpong, Surabaya, dan Semarang.

Rights Issue

Selain menambah land bank, perusahaan juga akan menerbitkan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada kuartal I 2017. Aksi korporasi tersebut akan dilancarkan tepat setelah sang induk, PT PP (Persero), menyuntik permodalan.


"Tahun depan, kami akan rights issue karena kami akan mendapatkan suntikan dari induk kami, dan itu akan menjadi sumber dana kami untuk pengembangan PPRO tahun depan," jelasnya.

Ia memprediksi, PPRO akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp1 triliun dari induk. Kemudian, dari rights issue perusahaan menargetkan dapat meraup kurang lebih Rp500 miliar. Dengan demikian, total dana segar yang diraih perusahaan tahun depan mencapai Rp1,5 triliun. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER