Empat Bandara AP II Diprediksi Masih Merugi Tahun Ini

CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 09:15 WIB
Empat bandara tersebut adalah Bandara Silangit, Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Sultan Thaha, dan Bandara Depati Amir.
Andra Y. Agussalam, Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) dan Bayuh Iswantoro, General Manager Bandara Supadio di Pontianak, meninjau perkembangan pembangunan proyek tahap 2 dan tahap 3 bandara tersebut, Rabu (5/10). (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati).
Pontianak, CNN Indonesia -- PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memiliki empat bandara yang diperkirakan masih merugi sampai akhir tahun ini, dari total 13 bandara yang dikelola. Keberhasilan manajemen bandara Supadio, Pontianak membukukan laba bersih tahun ini mengurangi jumlah bandara AP II yang merugi.

Andra Y. Agussalam, Direktur Keuangan AP II mencatat empat bandara yang masih rugi tersebut adalah Bandara Silangit di Tapanuli Utara - Sumatera Utara, Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh, Bandara Sultan Thaha di Jambi, dan Bandara Depati Amir di Pangkalpinang.

Mantan pegawai PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) itu menjelaskan, penyebab utama suatu bandara masih merugi karena frekuensi penerbangan maskapai yang masih rendah di bandara tersebut. Oleh karena itu AP II menyiasatinya dengan memberikan insentif bagi maskapai penerbangan untuk mau membuka penerbangan ke bandara-bandara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan insentif gratis landing fee beberapa bulan bagi Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia agar mau membuka penerbangan ke Silangit, terbukti ampuh meningkatkan jumlah penumpang bandara menuju kawasan wisata Danau Toba tersebut.

"Tahun lalu yang terbang ke Silangit hanya 18 ribu orang dalam satu tahun. Lalu kita beri insentif free landing fee itu ke Sriwijaya dan Garuda. Sekarang 18 ribu penumpang bisa datang ke sana hanya dalam satu bulan," kata Andra.

Untuk terus menambah jumlah penerbangan dan penumpang yang terbang dari dan menuju Silangit, AP II memberanikan diri menanamkan investasi sampai Rp150 miliar untuk menambah kapasitas terminal penumpang dan meningkatkan kualitas aspal landasan pacu bandara tersebut.

"Harapannya agar bisa diterbangi pesawat lebih besar yang mengangkut lebih banyak penumpang," jelasnya.

Andra memastikan, aksi tanam modal untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur bandara juga dilakukan AP II di tiga bandara lain yang masih rugi. Sebab tanpa peningkatan infrastruktur, maka kualitas pelayanan bandara tidak akan meningkat yang justru merugikan bandara itu sendiri.

"Meski masih ada yang rugi, mayoritas bandara kami sudah untung. Tahun ini proyeksi pendapatan kami sampai Rp6,97 triliun, sementara laba bersih minimal bisa sama dengan tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun," jelas Andra.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER