Bursa Global Hijau, IHSG Diprediksi Berbalik Menguat

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 08:50 WIB
Kondisi bursa saham global yang positif dinilai mampu mendorong pergerakan indeks.
Kondisi ekonomi global yang tidak pasti dan rentannya situasi domestik dinilai bakal membebani pergerakan indeks. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mencoba berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (6/10). Kondisi bursa saham global yang positif dinilai mampu mendorong pergerakan indeks.

Tim Riset Samuel Sekuritas menjelaskan, indeks saham AS semalam ditutup menguat, didorong oleh kenaikan saham berbasis finansial dan energi, sedangkan pasar Eropa melemah di tengah penguatan harga minyak dunia.

"Fokus pasar di kedua wilayah tersebut masih seputar kenaikan suku bunga acuan The Fed yang semakin dipercaya akan dinaikan akhir tahun ini," tulis tim riset.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dari harga komoditas dunia, harga emas ditransaksikan naik, dan harga minyak dunia mengalami koreksi di tengah tren penguatan yang tercatat selama lebih dari sepekan seiring dengan laporan penurunan cadangan minyak AS di akhir bulan lalu.

"Dari pasar Asia Pasifik beberapa indeks acuan pagi ini ditransaksikan naik. Kami memperkirakan IHSG akan mengalami penguatan terbatas hari ini," jelas tim riset Samuel Sekuritas.

Investor domestik dinilai tengah menanti kinerja laporan keuangan emiten pada kuartal III 2016 yang akan menjadi salah satu indikasi tercapainya nilai wajar beberapa saham berkapitalisasi pasar besar.

Di sisi lain, Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menyatakan, bursa Eropa dibuka pada zona negatif pada perdagangan kemarin seiring data kinerja sektor jasa di sebagian negara Eropa masih melambat di bawah ekspektasi yang diikuti data penjualan ritel zona eropa yang lebih rendah dari periode sebelumnya.

"Fokus investor selanjutnya pada beberapa data dari Australia mengenai aktifitas ekspor dan impor, pertemuan ECB mengenai kebijakan moneter serta data pengangguran di Amerika Serikat," ungkap Lanjar dalam risetnya.

Sementara, pada perdagangan kemarin bursa Asia bergerak bervariasi dimana penguatan dipimpin oleh indeks harga saham di Jepang yang naik diatas rata-rata dalam 200 hari terakhir untuk pertama kalinya di tahun ini.

Lanjar pun memprediksi IHSG masih akan terus tertekan dengan level support 5.365 dan 5.475. Ia menilai, direstuinya rencana empat BUMN dalam menerbitkan rights issue dan penurunan harga gas direfleksikan negatif dalam jangka pendek oleh investor. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER