Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ditopang terkendalinya tingkat inflasi. Indeks naik sebesar 99,11 poin (1,84 persen) ke level 5.463 setelah bergerak di antara 5.403-5.463 pada Senin (3/10).
Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 59 poin (0,45 persen) ke Rp12.983 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp12.941-Rp13.035.
Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan, IHSG ditutup menghapus pelemahan akhir pekan lalu dengan volume yang moderat. Seperti halnya mayoritas negara di Asia, lanjutnya, Indonesia pun mengalami peningkatan pada sisi kinerja sektor manufaktur sebesar 50,9 dari 50,4 di periode sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, efek
downtrend suku bunga Indonesia berhasil mengendalikan tingkat inflasi dimana pada bulan September sebesar 3,07 persen secara tahunan, sedangkan inflasi inti 3,21 persen secara tahunan lebih kecil dari periode sebelumnya di level 3,32 persen," jelasnya dalam riset.
RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar 6,15 triliun dengan volume 7,10 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (
net buy) Rp474,2 miliar
Sebanyak 203 saham naik, 104 saham turun, dan 77 saham tidak bergerak. Sementara semua indeks sektoral menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor pertambangan yang menguat sebesar 2,8 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,9 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 1,21 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik sebesar 1,23 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,89 persen, indeks DAX di Jerman naik 1,01 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,1 persen.
(gir)