Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank UOB Indonesia merilis surat utang (obligasi) senilai Rp1,1 triliun pada tahap I obligasi berkelanjutan 2016 dan obligasi subordinasi berkelanjutan I tahap I.
Secara rinci Obligasi Berkelanjutan tersebut ditawarkan dengan nilai pokok maksimum Rp1 triliun dengan tahap pertama terdiri dari tiga seri yaitu Seri A dengan tenor 370 hari dengan tingkat bunga sebesar 6,75-7,4 persen per tahun, Seri B memiliki tenor 3 tahun dengan tingkat bunga 7,5-8,25 persen per tahun, dan Seri C bertenor 5 tahun dengan tingkat bunga 7,75-8,5 persen per tahun.
Selain obligasi Berkelanjutan I, UOB juga menawarkan obligasi subordinasi berkelanjutan I dengan nilai pokok Rp100 miliar. Obligasi ini ditawarkan dengan tingkat bunga sebesar 9,25-10 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT CIMB Securites Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT UOB Kay Hian Securities sebagai penjamin pelaksana emisi. Kedua obligasi ini telah mendapatkan rating AAA dan AA dari Fitch
Ratings Indonesia.
Presiden Direktur UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan penerbitan obligasi tersebut bertujuan meningkatkan sumber pendanaan UOB dalam meningkatkan produktivitas aset.
"Penerbitan ini akan menjaga sumber dana kami dan membantu kami melayani nasabah untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan permintaan konsumer," ujar Kevin dalam konferensi pers, Rabu (19/10).
Periode
book building atas obligasi ini akan dilakukan pada 19 Oktober hingga 2 November 2016. Dengan perkiraan tanggal efektif pada 15 November 2016. Penawaran umum akan dilakukan 17-22 November 2016 dan tanggal penjatahan atas obligasi ini mulai 23 November 2016.
Bank UOB juga menjadwalkan distribusi obligasi secara elektronik akan dilakukan pada 25 November 2016, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan dilakukan pada 28 November 2016.