Sejak Awal Tahun, Penjualan Semen Baturaja Menanjak 3%

CNN Indonesia
Jumat, 21 Okt 2016 10:15 WIB
Angka tersebut melebihi pertumbuhan kenaikan penjualan semen secara nasional yang masih berada pada angka 2,9 persen sejak awal tahun.
Angka tersebut melebihi pertumbuhan kenaikan penjualan semen secara nasional yang masih berada pada angka 2,9 persen sejak awal tahun. (Dok. PT Semen Baturaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah perekonomian yang masih melambat, penjualan semen dari PT Semen Baturaja Tbk mencatat kenaikan penjualan semen secara year to date (ytd) sebesar 3 persen, menjadi sekitar 1,15 juta ton.

Menurut Direktur Utama Semen Baturaja Pamudji Rahardjo, angka tersebut melebihi pertumbuhan kenaikan penjualan semen secara nasional yang masih berada pada angka 2,9 persen sejak awal tahun. Padahal, target pertumbuhan penjualan semen sendiri hingga akhir tahun adalah 5 hingga 6 persen.

"Jadi memang ini berat, harus ada peningkatan pada tiga bulan terakhir ini," ucap Pamudji, Kamis (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pamudji sendiri tak menampik jika kelebihan pasokan (over supply) masih menjadi kendala utama dalam pada penjualan semen. Ditambah dengan masuknya beberapa perusahaan semen baru sehingga jumlah pasokan saat ini mencapai 92 juta ton secara nasional.

Padahal, target penjualan semen secara nasional mencapai 65 juta ton hingga akhir tahun. Sementara, hingga akhir September angka penjualan semen baru menyentuh sekitar 40 juta. Maka tak heran jika perusahaan berkode SMBR ini telah menurunkan harga semennya dua sampai tiga persen jika dibandingkan tahun lalu.

Kendati masih berkelebihan kapasitas, perusahaan tetap menambah kapasitas pabrik dengan membangun pabrik Baturaja II dengan jumlah kapasitas sebanyak 1,8 juta ton per tahun. Artinya, jika pabrik tersebut beroperasi maka total kapasitas produksi semen perusahaan mencapai 3,8 juta ton per tahun.

Pabrik tersebut ditargetkan dapat beroperasi tahun depan. Pramudji menjelaskan, pabrik Baturaja II dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp3,3 triliun, di mana perusahaan menggunakan dana hasil raupan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp1,2 triliun dan dana internal sebesar Rp1 triliun. Sementara, sisanya menggunakan pinjaman bank.

"Sudah tanda tangan kontrak dan sudah tarik sebagian," imbuhnya.

Untuk diketahui, perusahaan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 60 persen dari alokasi capex tahun ini yaitu Rp2,3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan pabrik Baturaja II dan investasi rutin.

Adapun, laba bersih Semen Baturaja pada semester I 2016 turun 38,83 persen atau menjadi Rp102,5 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp167,59 miliar. Hal ini disebabkan turunnya laba kotor perusahaan menjadi Rp194,28 miliar atau turun 7,75 persen dari Rp209,35 miliar. Namun, penjualan pokok perusahaan tumbuh tipis 2,62 persen menjadi Rp651,93 miliar dari sebelumnya Rp635,23 miliar.

Penjualan Semen Baturaja terdiri dari semen sak dan semen curah. Penjualan semen sak pada semester I 2016 dan semester I 2015 masing-masing sebesar Rp443,77 miliar dan Rp356,68 miliar, sedangkan semen curah yaitu Rp205,03 miliar dan Rp278,55 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER