Darmin: Kebijakan Jokowi yang Tidak Lumrah Selamatkan Ekonomi

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 25 Okt 2016 11:38 WIB
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan reformasi kebijakan mampu membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia tak terseret arus pelemahan global.
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan reformasi kebijakan mampu membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia tak terseret arus pelemahan global. (Dok. BTPN).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim, dua tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan negara, di tengah pelemahan ekonomi dunia.

"Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla (JK) sudah melakukan sesuatu yang pas dan dibutuhkan bangsa ini. Pertumbuhan tidak jelek, stabilitas bagus, ketimpangan membaik," ungkap Darmin, Selasa (25/10).

Pasalnya, menurut Darmin, Jokowi-JK mampu membawa Indonesia merangkak keluar dari buruknya pertumbuhan ekonomi dalam empat tahun terakhir melalui reformasi kebijakan yang diimplementasikan dengan paket deregulasi kebijakan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Empat tahun terakhir, ekonomi dunia benar-benar sakit. Negara-negara maju sedemikian rupa melakukan kebijakan yang bahkan tidak lumrah untuk keluar dari pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional yang melambat," jelas Darmin.

Hasilnya, Darmin memastikan, reformasi kebijakan yang diterapkan pemerintah mampu membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia tak terseret arus pelemahan ekonomi global.

Darmin mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04 persen secara kumulatif pada semester I 2016 cukup baik dan setara dengan manuver yang berhasil dilakukan Filipina dan Vietnam, yang disebutnya juga mampu bertahan.

Indonesia bahkan, disebut Darmin, berhasil lebih baik bila dibandingkan Brazil, Rusia, Afrika Selatan, dan Turki yang mengalami pelemahan dan berada di ambang jurang krisis akibat masalah internal masing-masing negara.

Meski demikian, ia mengakui kinerja perdagangan Indonesia masih buruk seiring dengan penurunan ekspor yang juga menyusutkan neraca perdagangan akibat lesunya permintaan global.

Namun, Darmin memastikan, Jokowi-JK lagi-lagi berhasil memutar otak untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan dapat menyentuh angka 5,2 persen di akhir tahun.

Ia menyebut, perdagangan yang menurun diakali pemerintah dengan menggenjot konsumsi masyarakat, investasi, dan pengeluaran pemerintah.

"Sehingga kalau ekspor impor bermasalah tinggal tiga hal yang lain yang bisa diandalkan dan Indonesia relatif bisa. Sampai hari ini pengeluaran konsumsi walau sedikit naik turun, dia tetap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kita, juga dengan investasi yang kita tingkatkan," sebut Darmin.

Namun begitu, Darmin mengakui, pemerintah belum bisa memperbesar porsi pengeluaran pemerintah karena belum cukup mampu memaksimalkan penerimaan negara untuk belanja negara.

Sementara untuk investasi, guna mengejar pertumbuhan ekonomi, pemerintah giat mengayuh roda investasi agar terus melaju dan berhasil menyentuh target investasi di akhir tahun mencapai Rp594 triliun.

Adapun untuk menggenjot investasi, pemerintah melakukan sejumlah percepatan bahkan pemangkasan regulasi investasi yang sebelumnya dinilai menghambat. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER