Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo melantik Kiagus Ahmad Badaruddin dan Dian Edina Rae sebagai Kepala dan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk masa jabatan 2016-2021.
Keduanya merupakan mantan pejabat Otoritas Fiskal dan Moneter, yang diduetkan oleh Joko Widodo (Jokowi) untuk mengoptimalkan fungsi PPATK dalam mencegah aksi kejahatan keuangan.
"PPATK diminta berfungsi dengan baik dalam mencegah dan memberantas TPPU (tindak pidana pencucian uang) dan pembiayaan terorisme," kata Badaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Badaruddin, Jokowi juga berpesan agar PPATK bekerjasama dengan lembaga keuangan lain, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan, dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta independensi lembaga mitra kerjanya.
Ia menyambut baik keputusan Jokowi, dengan menunjuk Dian Rae sebagai wakilnya di PPATK. Dia meyakini, komposisi ini dapat menguatkan penciptaan program moneter dan fiskal.
"Saya bersyukur sehingga kami bisa saling mengisi. Kami akan belajar dan diskusi dengan PPATK lama supaya lebih kredibel dan independen," ucapnya.
Badaruddin ialah nama yang diajukan Kemenkeu kepada Jokowi sebagai calon pimpinan PPATK. Ia baru mengetahui ditunjuk sebagai Kepala PPATK dua hari lalu, langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ia sebelumnya merupakan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi (2003). Sejak 2006 sampai sebelum dilantik, ia berkecimpung di Kemenkeu mulai dari Direktur Sistem Perbendaharaan, Direktur Pelaksana Keuangan, Sekretaris Jenderal, dan terakhir sebagai Inspektur Jenderal.
Sementara itu, Dian Rae telah lama mengabdi di Bank Indonesia. Sebelum dilantik, ia sempat menjadi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London, serta wilayah Jawa Barat dan Banten.
Saat diberitahu langsung Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dua hari lalu, Dian langsung menyanggupi dan siap menjaga amanah yang dipercayakan Jokowi.
"Untuk men-
support Pak Badaruddin. Saya kira prosesnya agak cepat. Saya ditelepon Pak Pratikno (Mensekneg) dan disampaikan pesan Pak Presiden," ucap Dian.
Juara DuniaSebelumnya, Mantan Wakil Kepala PPATK Agus Santoso menilai PPATK membutuhkan pemimpin yang mengerti persoalan ekonomi makro dan industri jasa keuangan. Sebab, 80 persen ekonomi Indonesia didominasi oleh aktivitas jasa keuangan atau perbankan.
"Kalau tidak mengerti perbankan atau
finance akan susah. Harus mengerti dari perspektif industri jasa keuangan. Selebihnya tinggal mengikuti, karena penyedia barang dan jasa kan sebenarnya nasabah perbankan juga," tuturnya pekan lalu.
Menurut Agus, total dana yang berputar di sistem perbankan nasional saat ini tidak kurang dari Rp7 ribu triliun. Angka itu 350 persen lebih besar dibandingkan dengan kapasitas APBN yang hanya sekitar Rp2 ribu triliun. Karenanya, kerja sama dengan otoritas terkait, seperti BI, OJK, dan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP), harus ditingkatkan oleh PPATK.
"Ke depan, kerja PPATK akan makin berat. Tapi ini bukan tempat kita
ngedumel, justru beban semakin bertambah organisasi kita akan tumbuh," ujarnya.
Agus mengatakan, pimpinan PPATK sebelumnya telah membangun fondasi kebijakan yang cukup kuat, antara lain dengan mewariskan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT). Karenanya, ia optimistis PPATK akan semakin baik di bawah kepemimpinan baru.
"Ke depan PPATK harus jadi juara dunia. Kita saat ini sudah leader di ASEAN, kita jadikan kita leader juga di kawasan Asia Pasifik," tegasnya.
(ags/asa)