Pemerintah Kejar Swasembada Pangan Lewat Perbaikan Irigasi

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 27 Okt 2016 08:26 WIB
Pemerintah tengah mengejar pembangunan irigasi sekitar empat juta hektar hingga tahun 2019 mendatang guna meningkatkan produktivitas petani.
Pemerintah tengah mengejar pembangunan irigasi sekitar empat juta hektar hingga tahun 2019 mendatang guna meningkatkan produktivitas petani. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berupaya mengejar pertumbuhan sektor pertanian dengan membuat peta jalan atau road map pembangunan jangka menengah dan panjang guna mengejar target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pembangunan jangka menengah dan panjang tersebut akan dikejar dengan memaksimalkan infrastruktur pertanian guna menggenjot produktivitas pertanian.

"Pemerintah akan mempercepat pemetaan rehabilitasi infrastruktur irigasi. Prinsipnya bukan menambah petak sawah baru tetapi pembangunan irigasi harus dititikberatkan pada rehabilitasi," ungkap Darmin di kantornya, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan, percepatan pembangunan infrastruktur akan dikejar terlebih dahulu untuk komoditas utama pengisi perut rakyat, yakni beras.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah tengah mengejar pembangunan irigasi sekitar empat juta hektar hingga tahun 2019 mendatang.

"Irigasi kurang lebih empat juta hektar untuk membuat parit dan lainnya. Itu kita usaha secepatnya dan akan kita kejar bersama antar kementerian," ucap Amran.

Adapun Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merinci, pembangunan irigasi sebanyak empat juta hektare terbagi atas pembangunan irigasi baru dan irigasi yang direhabilitasi.

Basuki menjabarkan, untuk rehabilitasi irigasi, saat ini sekitar 43,6 persen atau setara 3,18 juta hektar dari total 7,3 juta hektar saluran irigasi mengalami kerusakan.

"Dalam lima tahun, kita kejar satu juta hektar pembangunan (irigasi) baru dan tiga juta hektar (irigasi) rehabilitasi. Sampai tahun 2017 itu, kita kejar 300 ribu hektar irigasi baru. Berarti sisanya 700 ribu hektar (sampai 2019)," jelas Basuki.

Untuk pembangunan 700 ribu hektar di dua tahun terakhir kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Basuki optimis proyek tersebut selesai digarap.

Meski jalannya proyek infrastruktur, dipercaya Basuki akan terpengaruh oleh tren pertumbuhan ekonomi selama tahun depan.

Tak Cukup Dana

Dari segi anggaran, mantan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PUPR menjelaskan, pada pembangunan irigasi baru, pemerintah akan mendirikan 49 bendungan dengan anggaran yang diprediksi mencapai triliunan.

"Kita butuh Rp100 juta per hektar untuk bendungan sampai jaringan irigasinya. Jadi, butuh Rp9 triliun untuk jaringan," papar Basuki.

Sementara untuk proyek irigasi rehabilitasi diprediksi Basuki akan sedikit molor dari target. Pasalnya, pemerintah belum lama ini melakukan pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) Jilid II yang memberi imbas pada pengurangan dana untuk proyek irigasi.

"Untuk rehabilitasi jaringan irigasi, rencananya Rp105 triliun untuk 340 ribu hektar. Tapi dipotong Rp4 triliun menjadi Rp101 triliun untuk 290 ribu hektar saja. Jadi, targetnya turun 30 ribu hektar," jelas Basuki.

Meski tersendat kucuran dana dari pemerintah, Basuki memastikan, Kementerian PUPR akan setia menanti aliran dana dari kas negara dan tidak melibatkan pihak swasta. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER