Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia melemah 3 persen pada perdagangan Rabu (2/11) setelah persediaan minyak mentah AS meningkat pada pekan lalu. Kondisi ini menimbulkan keresahan investor akan stok minyak dunia yang semakin melimpah.
Dikutip dari
Reuters, Energy Information Administration (EIA) AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu tercatat 14,4 juta barel. Angka ini melonjak dibandingkan persediaan minyak pekan sebelumnya sebesar 5,2 juta barel.
Peningkatan ini merupakan yang terbesar sejak tahun 1982, dan melebihi estimasi American Petroleum Institute yang mengatakan bahwa persediaan minyak mentah AS mencapai 9,3 juta barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah by US$1,33 per barel atau 2,9 persen, ke angka US$45,34 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent turun US$1,28 per barel, atau 2,7 persen ke angka to US$46,86 per barel.
Pasar minyak mentah terbilang bergejolak beberapa waktu terakhir. Pada bulan lalu, harga minyak sempat mencuat seiring keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Mentah (Organization of the Petroleum Exportimg Countries/OPEC) yang ingin memangkas produksi demi meningkatkan harga. Hasilnya, harga Brent menyentuh titik tertingginya selama setahun, yaitu di angka US$53,73 per barel.
Namun, keraguan akan pemangkasan produksi ini menyeruak seiring banyak anggota OPEC uang ingin dikecualikan dari kebijakan tersebut. Bahkan pada pekan ini, produksi minyak Nigeria sudah membaik ke angka 2,1 juta barel per hari. Sementara Libya telah menggandakan produksinya sejak pertengahan September lalu.
(gir/gen)