Menko Darmin Umbar Paket Ekonomi yang Diklaim Manjur

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2016 09:46 WIB
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, setidaknya ada 10 hasil paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis pemerintah dalam setahun terakhir.
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, setidaknya ada 10 hasil paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis pemerintah dalam setahun terakhir. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan pertumbuhan ekonomi yang secara tahunan berada di angka 5,04 persen tak lepas dari kontribusi 13 paket kebijakan ekonomi.

Darmin mengungkapkan, setidaknya ada 10 hasil paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis pemerintah dalam setahun terakhir.

"Beberapa hal sudah terlihat manfaatnya, misalnya izin investasi tiga jam, pusat logistik berikat, kawasan industri, dan lainnya," ucap Darmin dalam paparan Outlook Ekonomi Indonesia 2017, Kamis (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, pusat logistik berikat (PLB), pemerintah telah meresmikan sebanyak 28 PLB, antara lain yang berisi industri perawatan pesawat terbang dan industri perminyakan.

Kedua, perizinan investasi tiga jam, Darmin mengklaim, sebanyak 13 paket kebijakan ekonomi yang telah dirilis pemerintah telah memudahkan 130 perusahaan dengan total investasi mencapai Rp291 triliun hingga Oktober 2016 dengan penyerapaan tenaga kerja mencapai 77 ribu orang.

Ketiga, pembentukan kawasan industri di Jawa Tengah, yakni di daerah Kendal, Demak, dan Ungaran serta satu kawasan industri farmasi di Bitung pada tahun 2017 mendatang.

Keempat, sistem pengupahan telah membaik, terbukti dari 14 provinsi yang telah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Penetapan UMP sesuai PP 78/2015 ini telah diterapkan di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, Jambi, Nanggroe Aceh Darusalam, Kalimantan Selatan, Banten, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, dan Bangka Belitung.

Kelima, kemudahan dan insentif untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan total nilai sebesar Rp33,88 triliun hingga September 2016. Keenam, insentif pembiayaan ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh.

Ketujuh, kemudahan berusaha bagi Unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berupa pemangkasan izin, prosedur, waktu, dan biaya perizinan usaha yang meningkat peringkatnya berdasarkan survei Bank Dunia dari peringkat 106 ke 91.

Selanjutnya, Darmin mengklaim, paket kebijakan ekonomi berhasil mempersingkat proses insentif fiskal di mana sebanyak 18 perusahaan telah merasakan kebijakan ini dengan izin pengurusan rata-rata 13,4 hari dari sebelumnya dua tahun.

Kemudian, pemerintah memudahkan izin agregator atau konsolidator produk ekspor UKM terhadap perusahaan pengekspor kepada dari Sulawesi Utara yang bersinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terakhir, pemerintah merevisi Daerah Negatif Investasi (DNI) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.

Hasilnya, sebanyak 527 perusahaan telah memanfaatkan kemudahan ini dengan rencana investasi mencapai USD12,926 miliar hingga semester I 2016.

Terkait sejumlah hasil dari paket kebijakan ekonomi ini, Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Priyono Sugiarto menyatakan, dunia usaha terkena imbas positif dari paket kebijakan ekonomi.

"Ada beberapa hal yang sangat membantu, terkait sudah adanya 28 PLB. Kami salah satu yang diberikan kemudahan PLB, yakni di Penajam, Kalimantan Timur," ungkap Priyono.

Untuk diketahui, PLB Penajam dimanfaatkan Astra melalui anak perusahaannya PT Penajam Banua Taka (Eastkal Supply Base) yang menggunakan fasilitas dermaga untuk menampung kapal berkapasitas 10 ribu dwt yang akan membawa hasil impor bahan kimia aluminium. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER