Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tak banyak memengaruhi industri perbankan nasional. Sejauh ini, regulator menilai tidak reaksi berlebihan dari pemegang kepentingan di industri perbankan nasional.
"Sejauh ini, tidak ada reaksi yang berlebihan dari stakeholder (pemilik kepentingan) perbankan, baik pemilik dana maupun mereka yang memanfaatkan jasa perbankan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, seperti dikutip Antara, Senin (14/11).
Menurut dia, reaksi pelaku pasar yang ditunjukkan dengan turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dan melemahnya rupiah terhadap dolar AS hanya sesaat dan bersifat temporer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, itu hanya reaksi sementara. Biasalah orang melihat kemana ini arahnya. Akan tetapi, ini akan normal kembali," ujarnya.
Nelson juga menanggapi kekhawatiran akan timbulnya dampak negatif dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang sempat diutarakan Trump saat kampanye. Sosok Trump dinilai akan tetap melihat kepentingan negaranya.
Apabila dianggap menguntungkan, lanjutnya, AS bisa saja memperluas pasar mereka, bukan menutup diri dan membatasi hubungan dagang dengan negara-negara lain.
"Jadi, kami berharap, transaksi dengan Amerika itu positif bagi kita, biar pun Donald Trump atau siapa pun pemimpinnya," terang Nelson.
(bir)