Bursa Efek Sebut Investor Tak Gubris #RushMoney2511

CNN Indonesia
Jumat, 18 Nov 2016 13:12 WIB
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menyatakan pelaku pasar akan memandang suatu isu secara lebih realistis.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menyatakan pelaku pasar akan memandang suatu isu secara lebih realistis. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) memandang isu aksi tarik uang dari bank atau #RushMoney2511 tak akan mempengaruhi kinerja sektor keuangan, khususnya harga saham perbankan.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI Alpino Kianjaya menyatakan, pelaku pasar memang jeli terhadap berbagai isu yang tengah berkembang saat ini. Namun, pelaku pasar pun tahu isu apa yang akan mempengaruhi dan tidak. Artinya, pelaku pasar akan memandang suatu isu secara lebih realistis.

"Jangan dengar isu-isu itu dari mana, di bursa enggak dengerin hal itu. Kami yakin investor-investor sudah jeli mana yang benar mana yang tidak," ucap Alpino, Jumat (18/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alpino pun optimistis harga saham perbankan tak berpengaruh dengan adanya isu yang tengah merebak di berbagai media sosial tersebut. Namun, jika nantinya aksi #RushMoney2511 tersebut benar-benar terjadi, Alpino enggan untuk memprediksi kondisi saham perbankan dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Jangan mengandai-andai. Enggak bisa andai-andai, kita harus realistis," terangnya.

Namun, hingga saat ini mayoritas harga saham perbankan yang masuk dalam blue chip ditutup melemah pada perdagangan sesi I ini. Harga saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 25 poin (0,22 persen) ke level Rp11.475 per lembar, kemudian Bank Central Asia (BBCA) turun 100 poin (0,68 persen) ke level Rp14.650.

Sementara, saham Bank Mandiri (BMRI) turun 100 poin (0,92 persen) ke level Rp10.800 per lembar. Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) berhasil menguat tipis 50 poin (0,96 persen) ke level Rp5.275 per lembar.

Sebelumnya, hasutan rush merebak dalam beberapa hari terakhir di media sosial. Bahkan, isu tanda pagar #RushMoney2511 sempat menjadi salah satu trending topic di Twitter pada Selasa (25/11). Tercatat ribuan pengguna Twitter menyertakan tagar tersebut dalam cuitan mereka.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin, masyarakat umum tidak ingin membahayakan hidup orang banyak dengan membuat ketidakstabilan ekonomi bangsa. Ia menegaskan, penarikan simpanan uang di bank secara serempak (rush money) akan membahayakan masyarakat pelaku itu sendiri.

"Saya tidak percaya bahwa masyarakat umum memang ingin membahayakan terutama masyarakat kecil. Itu yang terkena lebih dulu apabila terjadi ketidakstabilan," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan.

Hasutan rush money dihembuskan sejumlah oknum tak bertanggung jawab, berbarengan dengan wacana demonstrasi ketiga kalinya terkait Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketiga kalinya.

Sri Mulyani mengingatkan, menyimpan uang di bank merupakan langkah aman. Rush sesungguhnya akan merusak kepentingan masyarakat sendiri.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER