CT Kritik BLU Karena Sering Merengek Minta Uang ke Negara

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 14:59 WIB
Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung menyebut BLU harus kreatif dan inovatif, termasuk juga produktif agar bisa bersaing.
Chairul Tanjung (CT), mantan menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa tantangan terbesar Badan Layanan Umum (BLU) adalah menjadi instansi pemerintahan yang tak terus-menerus merengek anggaran kepada negara. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Chairul Tanjung (CT), mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa tantangan terbesar Badan Layanan Umum (BLU) adalah menjadi instansi pemerintahan yang tak terus-menerus merengek anggaran kepada negara.

"Tantangannya bagaimana agar BLU jangan terus meminta uang kepada Kementerian Keuangan. Jadi, harus putar otak sedikit agar tidak minta uang tapi bisa menghasilkan uang," tutur dia yang juga hadir dalam Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum (BLU) di Aula Dhanapala, Kementerian Keuangan, Selasa (22/11).

Menurut CT, BLU tak dapat terus menerus merogoh kocek negara yang diurus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, karena pembiayaan BLU tentu akan menyita banyak porsi anggaran pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, tuntutan masyarakat kian besar terhadap peningkatan layanan publik, sehingga tentu dibutuhkan anggaran yang kian tinggi.

"Ada ekspektasi terhadap layanan publik yang kian baik dari masyarakat. Ini membuat BLU harus meningkatkan layanan dengan anggaran yang pasti semakin besar," imbuh CT.

Anggaran yang membengkak untuk meningkatkan pelayanan tentu tak sepenuhnya bisa ditutup pemerintah. Oleh karenanya, ia melanjutkan, BLU harus bertransformasi agar menjadi instansi yang memiliki kreativitas, inovasi, dan produktivitas yang optimal.

Oleh karena itu, pengusaha dan Pimpinan CT Corps itu membagi kiatnya agar BLU dapat meningkatkan kinerja instansi, sehingga bisa bersaing dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga swasta.

Pertama, BLU harus memiliki kreativitas dan inovasi. Ia mencontohkan, Uber, aplikasi penyedia layanan transportasi terbesar tanpa armada resmi. "Uber itu platform, banyak orang ternyata butuh. Tapi tanpa ada inovasi, tentu tidak akan pernah jadi. Ini penting untuk BLU untuk buat inovasi layanan," jelas CT.

Kedua, BLU harus meningkatkan produktivitas. Sebab, hal ini menjadi komponen wajib agar BLU tak hanya bisa menang dalam persaingan tapi juga bisa selamat. Terakhir, pengelolaan anggaran, termasuk pengelolaan dalam bentuk subsidi.

"Anggaran yang digunakan untuk subsidi operasional tentu bisa subsidi silang dengan manajemen yang baik," katanya.

Sementara itu, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo menambahkan, BLU juga perlu memprioritaskan pelayanan prima. "BLU harus mampu menjawab tuntutan masyarakat akan layanan prima dengan sistem yang sederhana dan cepat serta profesional," pungkasnya. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER