Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia terkoreksi tipis pada perdagangan hari ini, Kamis (24/11) atau Rabu (23/11) waktu Amerika Serikat (AS). Pelemahan harga minyak dunia dipicu oleh keraguan investor bahwa pemangkasan produksi organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) bisa meningkatkan harga minyak, seiring meningkatnya aktivitas pengeboran migas AS.
Dilansir Reuters, anggota OPEC akan bertemu di Wina, Austria, untuk membicarakan kesepakatan yang telah digaungkan sejak September lalu. Namun, pelaku pasar ragu jika pertemuan OPEC akan memotong 4 hingga 4,5 persen produksi minyak atau 1,2 juta barel.
Irak adalah salah satu anggota OPEC yang paling menentang pemangkasan produksi. Namun, Perdana Menteri Haider al-Abadi menyebutkan, negara produsen minyak terbesar kedua di industri minyak dunia itu mau untuk membatasi produksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, anggota non-OPEC, Rusia mengklaim akan memangkas produksi. Hanya saja, Rusia belum bisa memastikan untuk menuruti kebijakan tersebut.
Karena belum jelasnya sikap negara-negara pengekspor minyak tersebut, harga minyak di papan Brent turun 0,35 persen ke angka US$48,95 per barel. Sementara, harga West Texas Intermediate (WTI) turun 0,2 persen ke angka US$47,96 per barel.
Sekadar informasi, harga minyak berfluktuasi sepanjang perdagangan kemarin, yang dimulai dari penurunan singkat di awal sesi dan berubah menjadi positif setelah Energy Information Administration (EIA) menerangkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 1,3 juta barel pekan lalu.
Namun demikian, kondisi itu berubah kembali setelah muncul laporan bahwa pengeboran migas AS semakin bertambah untuk memanfaatkan peningkatan harga minyak di masa depan. Menurut Baker Hughes Inc, pengeboran migas bertambah tiga, yakni dari 473 menjadi 474 pengeboran di pekan lalu.
(bir)