OJK Optimistis Kredit Macet Bank Bisa Turun 3 Persen di 2017

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 29 Nov 2016 15:35 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menyebut industri perbankan telah merampungkan restrukturisasi kredit bermasalah warisan tahun sebelumnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menyebut industri perbankan telah merampungkan restrukturisasi kredit bermasalah warisan tahun sebelumnya. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad berharap kondisi rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perbankan bisa turun tahun depan.

Muliaman mengatakan menurut laporan bank dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), industri perbankan telah merampungkan restrukturisasi kredit bermasalah yang merupakan warisan dari tahun-tahun sebelumnya, terutama di sektor tambang yang terpukul akibat jatuhnya harga.

"Tahun depan optimistis akan lebih baik, karena NPL yang sekarang itu kan sisa-sisa dari 2015 terutama ketika sektor tambang terpukul cukup dalam, sehingga praktis tahun ini semua bank sangat berhati-hati sehingga banyak yang kreditnya minus. Sehingga dengan demikian bank juga membentuk pencadangan cukup besar," ujar Muliaman, Selasa (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan usai konsolidasi, tahun depan kinerja bank bisa lebih fokus dalam menyalurkan pinjaman, dengan demikian volume pertumbuhan kredit bisa meningkat. Ia menyatakan, hingga akhir 2016, diperkirakan kredit dapat tumbuh sedikitnya 7 persen sampai 9 persen.

"Tren agak menyehatkan, istilahnya kurus tapi lebih sehat. karena demikian risiko-risiko kredit lebih ter-cover, NPL tahun depan bisa turun di bawah 3 persen saja sudah sangat luar biasa," ujarnya.

Meski belum signifikan, NPL bank per September 2016 menunjukan penurunan dibandingkan dua bulan sebelumnya. Per Juli 2016 rasio NPL mencapai 3,18 persen, lalu meningkat di bulan Agustus menjadi 3,22 persen, namun turun kembali ke level 3,10 persen pada September 2016.

Itu sebabnya, OJK memperkirakan, laju NPL secara industri di akhir tahun ini berpeluang turun hingga di bawah 3 persen. Dengan catatan, pertumbuhan kredit pada Oktober 2016 sebagus bulan sebelumnya.

Sementara itu, Direktur Korporasi Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan pemulihan harga komoditas yang mulai merangkak naik memberi sedikit angin segar bagi perbankan. Harga-harga komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara dinilai sedikit memulihkan kemampuan nasabah dalam melunasi kredit.

"Tahun depan untuk NPL korporasi bisa di bawah 1 persen lah kalau harga komoditas bisa mulai membaik tahun depan," ujarnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER