Pemerintah Tarik Utang Rp6,2 T Biayai Anggaran Tahun Ini

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2016 18:55 WIB
Besaran utang tersebut sesuai dengan sisa kebutuhan pembiayaan untuk melengkapi target penerbitan SBN bruto tahun yang sebesar Rp654,36 triliun.
Besaran utang tersebut sesuai dengan sisa kebutuhan pembiayaan untuk melengkapi target penerbitan SBN bruto tahun yang sebesar Rp654,36 triliun. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menutup lelang Surat Utang Negara (SUN) terakhir untuk pembiayaan anggaran fiskal tahun ini dengan menarik utang sebesar Rp6,2 triliun.

Besaran utang tersebut sesuai dengan sisa kebutuhan pembiayaan untuk melengkapi target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) bruto tahun yang sebesar Rp654,36 triliun. Dengan catatan, defisit fiskal akhir tahun berada di level 2,7 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).

Dalam lelang kali ini, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) melelang lima seri SUN, yakni untuk seri SPN03170307 (new issuance), SPN12171207 (new issuance), FR0061 (reopening), FR0059 (reopening), serta FR0072 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Total penawaran masuk (incoming bid) tercatat sebesar Rp29,29 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari keterangan resmi DJPPR, seri pertama, yakni SPN03170307 akan jatuh tempo pada 7 Maret 2017 dengan tingkat kupon diskonto. Penawaran yang masuk mencapai Rp4,47 triliun dan yang dimenangkan hanya Rp2 triliun dengan imbal hasil (yield) mencapai 5,91 persen.

Berikutnya, seri SPN12171207 akan jatuh tempo pada 7 Desember 2017 dengan tingkat kupon diskonto. Penawaran yang dimenangkan sebesar Rp0,8 triliun dengan incoming bid mencapai Rp3,861 triliun. Seri ini memiliki yield tertinggi dimenangkan sebesar 6,7 persen.

Ketiga, seri FR0061 yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2022, penawaran yang dimenangkan sebesar Rp1,8 triliun dengan incoming bid yang mencapai Rp8,545 triliun. Seri ini memiliki tingkat kupon sebesar 7 persen dan yield tertinggi yang dimenangkan 7,67 persen.

Selanjutnya, seri FR0059 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2027 dengan tingkat kupon 7 persen. Penawaran yang dimenangkan sebesar Rp1,6 triliun dengan incoming bid yang mencapai Rp10,67 triliun. Imbal hasil seri ini lebih tinggi dibanding seri lainnya yakni 7,9 persen.

Terakhir, seri FR0072 akan jatuh tempo pada 15 Mei 2036 yang menawarkan tingkat kupon sebesar 8,25 persen. Kendati memperoleh incoming bid sebesar Rp1,75 triliun, pemerintah memutuskan untuk tidak memenangkan penawarannya. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER