Perkuat Modal, Marein Rights Issue Cari Dana Segar

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Jumat, 09 Des 2016 15:05 WIB
Perseroan berniat menerbitkan sebanyak-banyak 130 juta saham dengan nominal Rp200 per saham.
Aksi korporasi ini seiring dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal optimalisasi kapasitas reasuransi di dalam negeri. (CNN Indonesia/Christine Nababan).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk berencana menerbitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada tahun depan. Aksi korporasi ini seiring dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal optimalisasi kapasitas reasuransi di dalam negeri.

"Aturan OJK terkait peningkatan kapasitas reasuransi di dalam negeri resmi berlaku November ini. Nah, untuk mengantisipasinya, kami perlu menguatkan struktur permodalan," ujar Robby Loho, Direktur Utama Marein, kemarin.

Perseroan berniat menerbitkan sebanyak-banyak 130 juta saham dengan nominal Rp200 per saham. Saat ini, jumlah modal disetor dan ditempatkan perseroan mencapai Rp77,6 miliar. Melalui aksi korporasi tersebut, modal perseroan diproyeksi meningkat menjadi Rp103,6 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, komposisi pemegang saham Marein, saat ini sebanyak 19,8 persen dikempit oleh AJB Bumiputera, 16,1 persen oleh Citibank Singapore dan 7 persen dikantongi PT Surya Mitra Prasarana Graha, 5,1 persen oleh Standard Chartered Bank SG, serta 52,1 persen didominasi oleh publik.

Yanto J Wibisono, Direktur Keuangan Marein menyebutkan, perseroan menargetkan premi reasuransi sebesar Rp1,5 triliun hingga akhir tahun nanti. Perseroan membidik pertumbuhan sekitar 39,5 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp1,075 triliun.

Dari sisi peningkatan premi, bisnis reasuransi umum menyumbang pertumbuhan paling tinggi dengan kenaikan premi 55 persen. Sementara, pertumbuhan premi reasuransi jiwa sebesar 32 persen.

Per akhir September 2016, Marein membukukan premi bruto reasuransi sebesar Rp 907,04 triliun atau meningkat 28,87 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Realisasi itu baru berkisar 60,4 persen dari target sepanjang tahun.

"Trennya, memang, bisnis reasuransi akan banyak terjadi pada kuartal keempat. Jadi, kami optimistis, sampai akhir tahun tembus Rp1,5 triliun. Salah satu faktonya ya itu tadi, peningkatan kapasitas di dalam negeri," imbuh Yanto.

Dari sisi laba, perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp160 miliar hingga akhir tahun atau naik 18,5 persen ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp135 miliar. Per akhir September ini, laba bersih perseroan baru berkisar Rp80,28 miliar. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER