Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo) berharap tingkat bunga perbankan bisa di level satu digit untuk membantu pengembangan sektor kelautan dan perikanan dalam negeri.
"(Tingkat suku bunga) yang ideal untuk pengusaha di bawah 10 persen," kata Ketua Umum Gappindo Herwindo seperti dilansir dari
Antara, Kamis (15/12).
Kendati demikian, ia sadar tingkat bunga satu digit tersebut saat ini sepertinya tidak mungkin terjadi karena tingkat inflasi yang juga masih relatif tinggi. Herwindo mengingatkan, meski telah didorong oleh sejumlah paket kebijakan, tingkat suku bunga masih belum ada perubahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjutnya, juga belum ada kekhususan bagi sektor kelautan dan perikanan karena pinjaman untuk bisnis di sektor tersebut masih membutuhkan agunan.
Terkait dengan kebijakan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang baru saja menaikkan suku bunga, Herwindo menilai pengaruhnya antara lain adalah penurunan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS karena modal diperkirakan akan "lari" ke negara adidaya tersebut.
Bank Indonesia diprediksi tetap menahan besaran suku bunga acuan pada hari ini, untuk menjaga kestabilan ekonomi dan nilai tukar ditengah-tengah terjaganya kestabilan inflasi yang rendah sebelum menutup 2016.
Penentuan suku bunga acuan pada bulan ini akan menjadi sangat penting karena bersamaan dengan rapat Federal Reserve yang memutuskan kenaikan suku bunga AS pada dini hari waktu Indonesia.
Bahana Securities memperkirakan bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga di level saat ini sebesar 4,75 persen. Alasannya, tekanan inflasi pada musim liburan menjelang akhir tahun selalu mengalami kenaikan. Meskipun kenaikan tersebut tidaklah cukup besar, rupiah masih berfluktuasi, apalagi setelah The Fed menaikkan suku bunga hari ini.
"Sesuai dengan ekspektasi pasar, hari ini the fed menaikkan kembali the fed fund rate target ke 0,5 persen-0,75 persen. Meski ini sudah diekpektasikan oleh pasar, tren kenaikan indeks dolar yang terus terjadi ke level 102 akan memberikan ruang yang kecil bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan saat ini," ungkap Ekonom Bahana Fakhrul Fulvian.
(gir/antara)